Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru meminta pelaksanaan apel kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat memasuki musim kemarau dilaksanakan di Kebun Raya Sriwijaya Kabupaten Ogan Ilir.Sumsel pada 2020 ini harus lebih intensif melakukan pencegahan karhutla agar tidak lagi ada kebakaran lahan di wilayah yang terdiri atas sebanyak 17 kabupaten dan kota tersebut.
"Saya meminta agar pencanangan antisipasi kebakaran hutan dan lahan atau apel siaga di Sumsel tidak lagi digelar di Griya Agung Palembang melainkan di Kebun Raya Sriwijaya," katanya di Palembang, Rabu.
Gubernur mengatakan bahwa permintaan itu disampaikannya karena Kebun Raya Sriwijaya sangat tepat karena didukung dengan lokasi yang strategis dan luas.
Ia mengatakan Sumsel pada 2020 ini harus lebih intensif melakukan pencegahan karhutla agar tidak lagi ada kebakaran lahan di wilayah yang terdiri atas sebanyak 17 kabupaten dan kota tersebut.
Bukan itu saja, kata gubernur, hal itu juga sesuai intruksi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu di mana setiap kepala daerah harus bisa mengantisipasi dan mencegah agar tidak terjadinya karhutla di wilayah masing-masing, termasuk di Sumsel.
Pada prinsipnya, pihaknya juga siap menjalankan apa yang menjadi harapan Presiden mengingat kondisi geografis Sumsel yang memang rawan terjadi karhutla dan bencana alam lainnya.
"Setidaknya kita akan berjuang dan berharap agar di masa mendatang kebakaran hutan dan lahan dan bencana alam lainnya itu dapat kita antisipasi melalui upaya preventif, sehingga korban dampak bencana dan kerugian dapat diminimalisir," katanya.
"Oleh karena itu Sumsel harus lebih siap tahun ini dalam menghadapi musim kemarau yang sangat berpotensi terjadinya kebarkaran hutan dan lahan," tambahnya.
Apalagi biasanya musim kemarau masuk pada bulan Maret sehingga untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan tersebut haru dilakukan sejak dini.
Oleh karena itu pihaknya sudah memerintahkan organisasi perangkat daerah terkait untuk lebih dini mempersiapkan diri dalam mengantisipasi dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Sumsel.
"Tahun 2020 ini Sumsel harus bebas kebakaran hutan dan lahan atau paling tidak diminimalisasi sehingga kabut asap tidak terjadi," demikian Herman Deru.
Baca juga: BPBD Sumsel: Karhutla paling luas ada di Ogan Komering Ilir
Baca juga: BKSDA wajibkan warga sekitar SM Sugihan tanam pohon pascakarhutla
Baca juga: Titik panas di Sumsel berkurang, namun angin kencang mengintai
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020