• Beranda
  • Berita
  • Harga naik, apotek di Palembang batasi penjualan masker

Harga naik, apotek di Palembang batasi penjualan masker

12 Februari 2020 21:30 WIB
Harga naik, apotek di Palembang batasi penjualan masker
Salah satu apotek memasang papan pemberitahuan "masker kosong" akibat kelangkaan masker di Kota Palembang beberapa hari terakhir, Rabu (12/2/2020). (ANTARA/Aziz Munajar)
Apotek di Kota Palembang mulai membatasi penjualan masker kesehatan untuk masyarakat umum karena stok dari distributor menipis di tengah permintaan yang sedang meningkat.

Salah seorang petugas apotek distributor masker di Palembang, Dwi, Rabu, mengatakan hanya menyediakan dua kotak masker untuk satu pembeli setiap harinya karena pabrik hanya memasok 200 kotak per hari.

"Masker itu pun selalu habis sebelum siang hari karena pesanan memang sedang tinggi-tingginya," ujar Dwi.

Masker yang paling banyak diburu jenis karet penutup hijau seharga Rp50.000 per kotak yang umum dipakai saat beraktivitas, menurutnya masker itu mulai dicari sejak awal Februari atau bersamaan meningkatnya isu COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).

Baca juga: Kemenkes: Tak perlu masker N95 untuk tangkal virus

Baca juga: Pemprov Babel kirimkan ribuan masker bantu mahasiswa di Taiwan

Baca juga: PMI sosialisasi penggunaan masker yang baik dan benar


Namun, ia enggan memastikan kelangkaan tersebut terkait COVID-19. Dia hanya menyatakan kelangkaan masker kali ini memang tidak biasa dengan permintaan di luar batas normal terjadi berhari-hari sejak pemberitaan COVID-19 muncul dan pabrik masker justru membatasi permintaan.

"Pembatasan pembelian kami lakukan agar semua konsumen bisa mendapatkan masker, apalagi jenis masker N-95 dan masker one mate juga mulai langka," katanya.

Salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan dengan tidak mengirim masker ke alamat yang sama jika masker dipesan lewat ojek daring, sehingga pihaknya harus melakukan pencatatan alamat untuk setiap masker yang dikeluarkan.

Sementara salah seorang karyawan apotek K24, Elma, mengatakan apoteknya hanya menerima dua kotak masker karet dari distributor setiap hari, bahkan pihaknya selama dua pekan tidak pernah lagi mendapatkan masker jenis one mate.

"Mau tidak mau harganya jadi naik karena dari distributor juga naik," kata Elma.

Pada kondisi normal, dia menjual masker dengan harga Rp37.000 per kotak, namun dengan kelangkaan saat ini masker dijual hingga Rp67.000 per kotak isi 50 lembar.*

Baca juga: Erick Thohir dapat pesanan dua juta masker dari Suning Group

Baca juga: Cegah corona, Babel siapkan 467.950 masker

Baca juga: ACT akan kirim 10.000 kotak masker bagi WNI di Hong Kong, cegah Corona

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020