Balita di Cirebon meninggal digigit ular weling

13 Februari 2020 16:28 WIB
Balita di Cirebon meninggal digigit ular weling
Suasana duka menyelimuti kediaman Adila (4), balita asal Desa Pamengkang, Kabupaten Cirebon, yang meninggal akibat gigitan ular berbisa. (ANTARA/Khaerul Izan)
Adila (4), balita perempuan dari Desa Pamengkang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meninggal dunia setelah sempat koma selama lima hari akibat gigitan ular berbisa jenis weling.

Orang tua balita Adila, Mukmin (27) di Cirebon, Kamis, mengatakan anaknya meninggal dunia setelah lima hari koma di RSD Gunung Jati akibat gigitan ular berbisa jenis weling.

"Adila meninggal pada Rabu (12/2) malam sekitar pukul 20.30 WIB di RSD Gunung Jati," kata Mukmin.

Baca juga: Korban gigitan ular langka di Lembata mulai makan

Baca juga: Korban gigitan ular langka di Lembata berhasil diselamatkan

Baca juga: Sejumlah warga Karawang digigit ular di lokasi banjir


Menurut Mukmin kondisi putrinya memburuk pada Rabu sore. Petugas medis sempat menggunakan alat pacu jantung untuk menyadarkan Adila, namun usaha dari tim medis yang sudah maksimal tidak membuahkan hasil. Puteri Mukmin menghembuskan nafas terakhir pada Rabu malam.

"Kondisi Adila mulai menurun sejak Rabu sore dan bahkan dokter sudah berupaya menggunakan alat untuk menyadarkannya," tutur Mukmin.

Jenazah Adila sudah dimakamkan di tempat pemakaman setempat dan dia berharap kasus anaknya bisa menjadi pelajaran bagi semuanya.

Sementara Wadir Pelayanan RSD Gunung Jati Cirebon, Maria, mengatakan bisa ular weling telah menyerang bagian saraf dan sel darah Adila. Bahkan ular weling bisa mengakibatkan pecahnya pembuluh darah.

"Kami memang awalnya sulit mengidentifikasi jenis ular yang mengakibatkan Adila koma, namun setelah berkoordinasi dengan dokter WHO akhirnya berhasil mengidentifikasi jenis ularnya, yakni ular weling atau Bungarus candidus," katanya.*

Baca juga: Digigit ular, warga Bogor alami wajah pucat hingga lidah berbusa

Baca juga: Ular King Cobra patuk pemuda Depok hingga tewas

Baca juga: Pemburu musang kritis digigit ular berbisa

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020