“Iya benar. Pada intinya mereka selesai observasi tanggal 16 Februari, kemudian proses selanjutnya tetap mengikuti arahan dari Kemenkes,” kata Kepala Dinas Sosial Aceh Alhudri di Banda Aceh, Kamis.
Dia menyebutkan mahasiswa Aceh yang mengikuti observasi tersebut sebanyak 13 orang. Mereka tergabung dalam 243 WNI yang sempat terisolasi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, setelah merebaknya Covid-19.
Baca juga: Pemprov tunggu instruksi Kemenkes jemput mahasiswa Aceh di Natuna
Baca juga: Pemerintah Aceh imbau keluarga tak resah anaknya dikarantina di Natuna
Baca juga: Dinkes: Semua mahasiswa Aceh pulang dari China bebas dari virus corona
Dua mahasiswa Aceh tersebut adalah Siti Sahara asal Aceh Tenggara yang memilih kembali ke Yogyakarta untuk menghadiri wisuda saudara kandungnya pada 27 Februari mendatang dan dengan alasan mengirit biaya perjalanan.
Kemudian, Yuliannova Lestari yang juga berasal dari Aceh Tenggara memilih untuk kembali ke Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, karena memiliki urusan pekerjaan.
“Ada kerjaan dan mau mengambil penyetaraan ijazah dan transkrip. (dan) sudah dapat izin orang tua,” kata Alhudri, mengutarakan alasan Yuliannova.
Mahasiswa Aceh yang akan kembali ke Aceh sebanyak 11 orang. Namu, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan Kementerian Luar Negeri terkait prosedur pemulangan mahasiswa tersebut.
“Jika diminta diantar sampai ke rumah mereka masing-masing, khususnya mahasiswa asal Aceh, Dinsos siap untuk melakukan hal itu,” katanya.*
Baca juga: Pemerintah Aceh serahkan nama mahasiswa di Wuhan
Baca juga: Mahasiswa Aceh di Wuhan: Kami siap dievakuasi ke Tanah Air
Baca juga: Tiket pulang mahasiswa dari China siap ditanggung Pemerintah Aceh
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020