"Sistem ticketing kita sudah digital di fase I. Kita mulai dari masih kartu hingga dalam waktu dekat kita akan pakai sistem QR Code untuk pembayaran," kata William dalam kunjungannya ke Kantor Berita ANTARA, Jakarta Pusat, Kamis.
Pokoknya teknologi, kata dia, akan ditingkatkan sehingga integrasi menjadi lebih bagus. Meski demikian, William tidak memberikan detail kepastian sistem pembayaran QR Code akan mulai berlaku.
" Pokoknya (target) tahun ini. QR Code kita dapat digunakan. Paling tidak kita dapatkan sebuah sistem karena yang kita bicarakan adalah ekosistem," kata William.
Baca juga: Stasiun MRT Jakarta Fase II akan terintegrasi dengan Transjakarta
William mengatakan untuk aplikasi pembayaran sebenarnya MRT Jakarta telah memiliki aplikasi MRTJ yang sudah dapat diunduh di gawai pengguna baik di sistem Android maupun Apple.
Namun aplikasi tersebut masih dalam masa penyesuaian sehingga pembayaran dengan sistem QR Code hingga Februari 2020 ini belum dapat digunakan. "Kita belum 'launch' ke publik karena kita ingin proses 'trial and error'-nya dilakukan," ujar William.
Ia berharap nantinya sistem QR code untuk pembayaran tarif perjalanan transportasi umum di Jakarta tidak hanya dapat dilakukan pada layanan MRT Jakarta namun juga untuk layanan TransJakarta, LRT Jakarta. Bahkan commuterline milik PT KCI.
"Saat ini sebenarnya yang kita butuhkan adalah integratornya," kata William.
Baca juga: Konstruksi MRT Fase II Bundaran HI-Harmoni diteken Senin
Wacana pembayaran tarif menggunakan sistem QR Code untuk layanan MRT Jakarta sebenarnya sudah ada sejak Oktober 2019. Namun hingga saat ini pembayaran itu belum juga dirilis oleh MRT Jakarta.
Meski demikian pembayaran dengan kartu khusus jelajah maupun uang elektronik seperti Flazz, Brizzi, Tapcash, E-money dan JakLingko masih dapat dilakukan oleh pengguna transportasi massal.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020