Direktur Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto membeberkan dana yang telah digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk formula E paling banyak dikeluarkan untuk infrastruktur.Dana untuk infrastruktur itu termasuk dalam commitment fee sebesar Rp 396 miliar yang dibayarkan Pemprov DKI kepada FIA Formula E yang telah memberikan izin penyelenggaraan balap mobil ramah lingkungan di Indonesia.
Dana untuk infrastruktur itu termasuk dalam commitment fee sebesar Rp 396 miliar yang dibayarkan Pemprov DKI kepada FIA Formula E yang telah memberikan izin penyelenggaraan balap mobil ramah lingkungan di Indonesia.
"Yang PMD kita ajukan ke DPRD kemarin adalah hanya infrastruktur overlay pengaspalan, barrier, lalu pagar stand. Itu bisa untuk digunakan terus hingga lima tahun depan," kata Dwi menjelaskan dana sebesar Rp 344 miliar dari Rp 767 miliar yang telah disetujui oleh DPRD DKI dalam perencanaan anggaran daerah 2020 di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat.
Untuk anggaran sebesar Rp 423 miliar Dwi mengatakan dana tersebut disiapkan sebagai 'bank guarantee'.
"Bank Garansi ini adalah uang yang tidak akan hilang. Jadi kalau eventnya selesai, ya kembali uangnya. Ini yang mungkin perlu diklarifikasi ke teman-teman jadi beredar biaya mahal dan segala macam itu sebenarnya enggak," kata Dwi.
Lebih lanjut Dwi mengatakan,"Dalam suatu Bussiness to Bussiness, suatu bank garansi itu harus ada sebagai jaminan untuk bank."
Baca juga: Jakpro perkirakan keuntungan Formula E capai Rp600 miliar per acara
Baca juga: Jakpro dan FIA resmi umumkan penyelenggaraan Formula E di Monas
Baca juga: Sekda: Rekomendasi Formula E Monas ada kesalahan tapi bukan manipulasi
Untuk infrastruktur yang dibangun menggunakan 'commitment fee' diatur secara langsung oleh FIA Formula E selaku pemilik perlombaan bertaraf internasional itu.
"Kayak paddock-nya ya lalu grand stand-nya, kemudian infrastruktur IT- nya enggak gampang itu. Infrastruktur IT-nya itu termasuk menyiarkan ke media- media di 140 negara selama 45 menit balapan Formula E itu," kata Dwi.
Dengan rincian tersebut, dana sebesar Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menghadirkan Formula E di Jakarta dirasa tidaklah mahal.
Terlebih lagi dengan perkiraan keuntungan Rp 500-600 miliar dalam sehari setiap penyelengaraan Formula E dianggap sesuai dengan jenis acara bertaraf internasional itu.
Meski sempat kontroversial, Formula E di Jakarta direncanakan tetap berlangsung pada 6 Juni 2020 tepatnya di kawasan Medan Merdeka yang meliputi Monumen Nasional dengan melibatkan 24 pembalap dari 12 tim.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020