• Beranda
  • Berita
  • Dua rute penerbangan untuk Sabu Raijua disubsidi pemerintah

Dua rute penerbangan untuk Sabu Raijua disubsidi pemerintah

15 Februari 2020 08:57 WIB
Dua rute penerbangan untuk Sabu Raijua disubsidi pemerintah
Peresmian pembukaan rute perdana Dimonim Air rute Kupang-Sabu-Waigapu di Bandara El Tari Kupang. (Foto/Humas Bandara El Tari Kupang)

Maskapai Dimonim Air resmi terbang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 7 Februari lalu ....

Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengemukakan dua rute penerbangan masing-masing Sabu Raijua - Ende dan Sabu Raijua-Sumba Timur yang dilayani maskapai Dimonim Air telah disubsidi Pemerintah Pusat.

“Dua rute ini sudah disubsidi dengan APBN dan kami juga sedang memperjuangkan untuk kalau bisa Sabu-Kupang juga mendapat subsidi,” katanya ketika dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu.

Dia menjelaskan, harga tiket untuk layanan penerbangan komersial Dimonim Air untuk rute Kupang-Sabu Raijua masih relatif tinggi sekitar Rp1.000.000, sedang sebaliknya Sabu Raijua-Kupang seharga Rp800.000.

Baca juga: Dimonim Air resmi lakukan penerbangan perdana di NTT

Harga tiket ini, lanjut dia, jauh lebih tinggi dibandingkan dua rute lainnya yang disubsidi yakni Sabu Raijua-Ende seharga Rp244.000, dan Sabu Raijua-Sumba Timur Rp216.000.

“Karena itu kami meminta Pemerintah Pusat agar  Kupang-Sabu dan sebaliknya mendapat subsidi. Tentu pertimbangan terkait ini ada di kementerian terkait,” katanya.

Maskapai Dimonim Air resmi terbang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Jumat, 7 Februari lalu untuk melayani sejumlah daerah seperti, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Ende, Ruteng.

Khusus untuk layanan dari dan menuju Sabu Raijua yang berada di wilayah selatan NTT itu dilakukan sebanyak enam kali dalam sepekan.

Baca juga: Kunjungan wisata ke Sumba Timur diharapkan naik dengan Dimonim Air

Bupati Nikodemus mengatakan, kehadiran maskapai ini berkat komunikasi secara intensif yang dilakukan dengan pemilik maskapai.

“Karena itu kami berterima kasih karena Pak Vico Amalo selaku pemilik yang juga putra asli NTT yang tergerak hatinya membantu kami mengatasi keterbatasan akses transportasi udara,” katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020