• Beranda
  • Berita
  • Supreme Energy resmikan pengoperasian PLTP Muara Laboh 85 MW

Supreme Energy resmikan pengoperasian PLTP Muara Laboh 85 MW

17 Februari 2020 13:59 WIB
Supreme Energy resmikan pengoperasian PLTP Muara Laboh 85 MW
Suasana prosesi peresmian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Tahap 1 berkapasitas daya 85 MW di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin (17/2/2020). ANTARA/Kelik Dewanto
PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh, Sumatera Barat, Tahap 1 berkapasitas 85 MW dengan investasi 580 juta dolar AS atau setara Rp8 triliun.

Peresmian pembangkit ramah lingkungan tersebut berlangsung di lokasi PLTP di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Senin.

Hadir dalam acara peresmian Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Plt Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Abdul Rahman, Founder & Chairman PT Supreme Energy, Supramu Santosa, CEO SEML Nisriyanto, perwakilan PT PLN (Persero), ENGIE, Sumitomo Corporation, serta perwakilan pemberi dana JBIC, ADB, NEXI, Mizuho Bank, SMBC Bank, dan MUFG Bank.

SEML merupakan perusahaan patungan dari Supreme Energy, ENGIE, dan Sumitomo Corp.

Baca juga: PT Supreme Energy Muaro Labuah siapkan produksi tahap dua 65 MW

Dengan kapasitas 85 MW, pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) tersebut mampu memasok daya listrik untuk 340.000 rumah tangga khususnya di Solok Selatan dan daerah lainnya.

Studi pendahuluan proyek pengembangan PLTP Muara Laboh telah dimulai pada 2008, dilanjutkan penandatanganan perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) dengan PT PLN (Persero) pada 2012.

Setelah dilakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi, pada 16 Desember 2019, PLTP Muara Laboh Tahap 1 mulai beroperasi secara komersial (commercial on date/COD).

Baca juga: PLTP di Solok Selatan bakal beroperasi Oktober 2019

Saat ini, Supreme Energy juga dalam tahap pembicaraan dengan PLN dan Kementerian ESDM untuk pengembangan PLTP Muara Laboh Tahap 2 dengan kapasitas 65 MW.

Pengembangan yang diperkirakan membutuhkan investasi 400 juta dolar AS, akan segera dimulai eksplorasinya setelah negoisasi PPA selesai.

"COD Muara Laboh Tahap 1 dan rencana pengembangan tahap 2 merupakan bukti komitmen yang sangat kuat dari Supreme Energy dan mitra internasionalnya terhadap pengembangan energi panas bumi di Indonesia untuk mendukung pemerintah mencapai target bauran energi tahun 2025. Kami sangat menghargai dukungan yang kuat dan terus menerus dari pemerintah, PLN, dan masyarakat Solok Selatan khususnya selama kegiatan eksplorasi dan pengembangan," ujar Supramu Santosa.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020