Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam pernyataan di Jakarta, Senin, menyebutkan penjualan SBR009 ini telah melebihi target indikatif sebesar Rp2 triliun dengan total investor sebanyak 11.247.
Jumlah investor terbesar SBR009 berasal dari generasi milenial (kelahiran 1980-2000) yaitu sebanyak 5.733 investor atau 50,97 persen, meski dari volume pemesanan dominan berasal dari generasi baby boomers (kelahiran 1946-1964) yaitu Rp943 miliar atau 41,82 persen dari total penjualan.
Baca juga: Otoritas bursa dorong pegawai pemerintah investasi obligasi
Dari jumlah investor baru sebanyak 6.539 investor, atau 58,14 persen dari total investor keseluruhan dengan nominal sebesar Rp1,13 triliun, sebanyak 55 persen diantaranya merupakan generasi milenial.
Mayoritas investor SBR009 atau sebesar 71,01 persen melakukan pemesanan dengan nominal sampai Rp100 juta, tetapi dari volume pemesanan sebagian besar melakukan pemesanan dengan nominal dibawah Rp1 miliar.
Berdasarkan profesi, jumlah investor tersebut didominasi oleh pegawai swasta yaitu mencapai 4.107 investor atau 36,52 persen, meski secara volume pemesanan didominasi oleh wiraswasta sebesar Rp867 miliar.
Baca juga: Menkeu minta jajarannya perdalam pasar obligasi
Rata-rata volume pemesanan SBR009 yang telah menjangkau 34 provinsi ini mencapai Rp200,52 juta per investor, dengan sebanyak 886 investor melakukan pembelian dengan minimum pemesanan sebesar Rp1 juta.
Sementara itu, investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009 mencapai 99 investor dengan nominal pembelian Rp18,7 miliar dan dominasi oleh generasi X (kelahiran 1965-1979).
SBR009 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan pada 2020.
Menurut rencana, pemerintah akan menawarkan lima seri SBN ritel lainnya pada 2020, yaitu SR012 pada 24 Februari-18 Maret 2020, SBR010 pada 23 Juni-9 Juli 2020, ST007 pada 28 Agustus-23 September 2020, ORI017 pada 1-22 Oktober 2020 dan ST008 pada 26 Oktober-12 November 2020.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020