"Saat ini kondisi pasien sembuh dengan baik dan sudah keluar hasil laboratorium dari Litbang Kementerian Kesehatan dan dinyatakan negatif Covid-19 (corona)," kata Direktur RSUD dr. Iskak dr. Supriyanto, Sp.B. FINACS, M.Kes di hadapan belasan awak media di depan ruang ICU Pulmonary RSUD dr. Iskak, Tulungagung, Senin.
Didampingi sejumlah staf manajemen dan dokter spesialis yang menangani pasien Yatim Muhaini selama masa pengawasan di ruang isolasi ICU, Supriyanto menegaskan bahwa hasil uji laboratorium atas sampel swap tenggorokan Yatim Muhaini sebenarnya telah keluar sejak Sabtu (15/2).
Perempuan paruh baya itu sempat menjalani perawatan khusus di ruang isolasi ICU Ruang Pulmonary RSUD Tulungagung selama dua pekan, setelah warga asal Ngadiluwih, Kediri, yang barusan pulang dari Korea Selatan tersebut mengalami radang tenggorokan sehingga terasa nyeri saat menelan sehingga diduga mengidap virus yang episentrumnya ditemukan di Kota Wuhan, China.
"Memang gejala klinisnya persis (virus Covid-19), namun secara laboratoris itu negatif dan itu yang kami pedomani adalah hasil laboratoris," kata dr. Pri, sapaan akrab dr Supriyanto.
Tak sekadar memberikan keterangan resmi hasil uji sampel swap tenggorokan pasien yang sempat dinyatakan suspect covid-19, awak media juga ikut menyaksikan proses keluarnya Yatim Muhaini dari ruangan ICU Pulmonary, tempat dimana terdapat salah satu ruang isolasi untuk penanganan kasus penyakit menular berbahaya, seperti halnya covid-19 yang menjadi perhatian dunia itu.
Sementara Wakil Direktur RSUD dr Iskak dr Kasil Rahmat yang mendampingi dr. Supriyanto menambahkan bahwa standar penanganan terhadap kasus Yatim Muhaini sengaja diberlakukan laiknya kasus corona sebagai antisipasi sekaligus bentuk kesiagaan sesuai "standard operational procedure" layanan medis.
Yatim Muhaini yang telah dinyatakan sehat pada kesempatan itu dipersilakan melayani pertanyaan wartawan tanpa lagi menggunakan masker pelindung mulut dan hidung.
"Hasil uji laboratorium memastikan pasien ini (Yatim Muhaini) mengalami radang tenggorokan biasa dan kondisinya saat ini sudah sangat baik," kata dr Supriyanto.
Baca juga: Supriyanto, sosok di balik RSUD Tulungagung yang jadi RS terbaik dunia
Setelah mengikuti prosedur administrasi, Yatim Muhaini kemudian diperkenankan pulang ke daerah asalnya untuk berkumpul dengan keluarga.
"Sudah boleh pulang. Pasien sudah sembuh sama sekali sehingga kami juga berharap agar pasien ini nantinya jangan distigmakan bahwa dia adalah penderita corona sehingga dijauhi oleh masyarakat, jangan," kata Supriyanto.
Selama perawatan di ruang isolasi ICU RSUD dr. Iskak, pasien Yatim Muhaini ditangani oleh dua dokter spesialis, yakni dokter spesialis paru dr. Mochammad Arvi, Sp.P dan dokter spesialis mikrobiologi, dr. Rendra Bramanti, Sp.Mk.
"Pasien (dulu) ditangani di ruang isolasi karena mengalami 'flu like syndrome', yakni pasien yang mengalami sakit mirip sakit flu, dan dia memikiki riwayat baru pulang dari negara/daerah yang terpapar virus coroba," kata dokter spesialis paru dr. Mochamad Arvi, Sp.P menambahkan.
Dikonfirmasi terpisah, Yatim Muhaini terlihat bergembira saat diwawancarai wartawan. Dia mengaku sangat senang dengan hasil uji laboratorium Kemenkes, juga prosedur layanan RSUD dr. Iskak yang sangat baik.
"Saya terus terang tidak takut (terjangkit virus corona (covid-19), karena saya sangat yakin saya sakit di lambung karena memang memiliki riwayat asam lambung," kata Yatim Muhaini.
Baca juga: Menkes apresiasi prestasi RSUD Tulungagung menjadi RS terbaik dunia
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020