"Sebenarnya, jujur ya, anak saya tidak pernah mendaftarkan untuk maju sebagai calon bupati. Akan tetapi, karena keadaan, partai meminta dan partai menugaskan kepada anak saya untuk maju," kata Pramono di lingkungan Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.
Dhito adalah putra sulung Pramono. Namun, dia belum mengantongi surat rekomendasi resmi dari partai.
"Itu permintaan dari cabang (DPC PDIP Kediri), dari DPD (PDIP) Jatim dan dilaporkan ke Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri) dan ditanyakan kepada anak saya. Anak saya sejak kecil hidup dalam lingkaran politik," kata Pramono.
Baca juga: Pramono dukung putranya maju pilkada Kabupaten Kediri
Baca juga: Pramono Anung klarifikasi soal keangkeran Kediri untuk Presiden Jokowi
Pramono mengaku ketika menjadi Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Dhito yang baru berumur 6—7 tahun dibawa keliling ke seluruh Indonesia.
"Karena ini penugasan sebagai kader partai, di PDIP enggak boleh memilih, bismillah maju. Tentunya kalau kemudian partai memberikan rekomendasi dan alhamdulillah dia turun ke lapangan dan sambutannya luar biasa," kata pria asal Kediri.
"'Kan Kediri itu kampung halaman saya. Saya maju sebagai anggota DPR terpilih empat kali," kata Pramono.
Namun, Pramono mengakui Dhito pun masih baru untuk dunia politik, termasuk di Kediri.
Merujuk survei dari Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI) di akhir Januari sampai awal Februari 2020, tingkat elektabilitas Dhito hanya 1,7 persen.
"Ya, karena masih baru, ini 'kan karena tiba-tiba, kalau orang Jawa (istilahnya) ketiban sampur, ditugasi," kata Pramono.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020