"Program seperti ini guna memberdayakan ekonomi yang selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan," kata Ketua Umum YIIM, Chrisbiantoro melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Chris menyebutkan, YIIM memiliki sejumlah program yang sejalan dengan pemerintah terkait pembangunan berkelanjutan yang tepat sasaran bagi masyarakat.
Selain warga binaan, Chris menuturkan pembekalan kemampuan melibatkan 15 orang berlatar belakang pengangguran, pekerja serabutan, ibu rumah tangga dan penyandang disabilitas. "Rencananya pelatihan calon barista akan dilakukan empat tahapan," ujar Chris.
Baca juga: Yayasan Inspirasi bantu balita terdampak banjir di Bukit Duri
YIIM menggandeng PT Insight Investment Management mengelola dana sosial perusahaan untuk mengatasi masalah sosial dan kepedulian terhadap masyarakat.
Chris mengatakan YIIM dan PT Insight Invesment Management akan fokus menggelar beberapa pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan perekonomian masyarakat.
Sementara itu, Kepala Balai Pemasyarakatan (Bapas) Jakarta, Heru Prasetyo mengapresiasi pelatihan yang diadakan YIIM dengan melibatkan warga binaan Bapas. "Program ini bagus agar warga binaan memiliki kemampuan saat kembali ke masyarakat," tutur Heru.
Pelatihan calon barista itu digelar sejak 17-19 Februari 2020 dengan materi mengenal jenis kopi, peralatan barista, pengalaman menjadi barista dan praktik meracik kopi.
Usai pelatihan materi, peserta akan menjalani seleksi untuk program magang selama dua bulan dan pembinaan selama dua bulan.
Sebelumnya, YIIM menggelar pelatihan cukur rambut bagi masyarakat tidak produktif dan warga binaan Jakarta sejak 10-14 Februari 2020.
Baca juga: Yayasan Inpirasi Indonesia berdayakan calon pemangkas rambut
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020