• Beranda
  • Berita
  • Masyarakat Tapanuli Selatan lepas ribuan penyu ke Samudra Hindia

Masyarakat Tapanuli Selatan lepas ribuan penyu ke Samudra Hindia

18 Februari 2020 13:13 WIB
Masyarakat Tapanuli Selatan lepas ribuan penyu ke Samudra Hindia
Dokumentasi - Tukik penyu belimbing berjalan ke arah laut saat dilepasliarkan di Pantai Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Senin (13/1/2020). ANTARA FOTO/Irwansyah Putra/wsj.

Kegiatan ini sebagai upaya pelestarian alam

Masyarakat pegiat konservasi penyu di Desa Muara Upu, Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara melepas ribuan ekor penyu ke laut Sumadera Hinda di wilayah setempat.

"Kegiatan ini sebagai upaya pelestarian alam," kata Kepala Desa Muara Upu Husnul Amir Harahap, Selasa (18/2).

Baca juga: Koalisi LSM kampanye kurangi perdagangan penyu "Keren Tanpa Sisik"

Penyu yang dilepas bersama-sama masyarakat tersebut ada yang berjenis penyu belimbing  (Dermochelys coriacea)  sebanyak 82 ekor, dan penyu biasa 1630 ekor.

"Terutama penyu belimbing tergolong langka. Bobot badannya bisa mencapai seratusan kilo lebih. Tingginya bisa mencapai 0,5 m, lebar badannya bisa lebih 1,3 m, dan bentang kakinya bisa lebih 2 m," katanya.

Ada sekitar empat bulan mulai  November 2019 hingga Februari waktunya masyarakat Muara Upu menjaga benih penyu hingga akhirnya dapat dilepas ke laut bebas.

Baca juga: BKSDA Bali lepasliarkan penyu di Pantai Kuta

"Setiap malam selam 4 bulan itu kita bersama masyarakat patroli mengumpul mencari telur penyu di pantai. Lalu kita pindahkan ke penangkaran, setelah 50 hari menetas baru dilepas," katanya.

Bahkan selama proses penangkaran telur-telur penyu tersebut juga dijaga ketat guna menghindari ancaman predator lain yang mengincar telur tersebut.

Menurut Husnul, kegiatan ini berkat dorongan dan motivasi Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu kepada masyarakat sebagai upaya melindungi atau melestarikan satwa (penyu) langka tersebut.

"Kami berterimakasih kepada Bupati yang telah menggelontorkan anggaran seratusan juta kepada pemerintahan desa melalui ADD untuk menjaga kekayaan hayati Tapanuli Selatan ini dengan baik," ucapnya.

Baca juga: Kasus kematian 28 penyu di Bengkulu dalam tiga bulan perlu diselidiki
Baca juga: Nelayan Flores Timur selamatkan dua ekor penyu hijau

Pewarta: Juraidi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020