Hal itu di sampaikan di Sungailiat, Selasa, pada acara bimbingan teknis di lingkungan pemerintah dalam rangka pengembangan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat pada 2020.
Baca juga: 150 ton bahan narkoba asal China gagal masuk ke Indonesia
"Selain China, negara pemasok nakorba terbesar lainnya berasal dari Taiwan dan masih terdapat belasan negara lainnya yang melakukan tindak pelanggaran hukum," jelasnya.
Seperti Singapura kata dia, turut menjadi penyuplai barang haram tersebut meskipun dari negara tersebut bukan sebagai produsen.
Baca juga: Pemesan bahan narkoba dari China ditangkap
"Besarnya permintaan narkoba di Indonesia termasuk jaringan pengederaannya, mengakibatkan tindak pelanggaran hukum ini sulit ditaklukkan," jelasnya.
Ia menilai, adanya unsur sengaja meregenerisasi pangsa pasar yang dilakukan oleh jaringan, sehingga terkesan jaringan pelaku ingin selalu eksis bisnis haramnya.
"Para jaringan narkoba memanfaatkan 10 persen dari hasil kekuatan penjualan narkoba itu untuk membiayai regenerasi pangsa pasar, hal itu yang menjadikan para pengguna narkoba di Indonesia tidak terputus.," katanya.
Baca juga: BNN sita 48 kilogram sabu-sabu asal China
Sebagai langkah pencegahan, dia menjelaskan institusinya telah memprioritaskan pada tahun 2020 untuk melakukan pencegahan. Pencegahan akan digalakan mulai dari lingkup terkecil masyarakat, yakni dalam lingkungan keluarga dan lingkungan pendidikan.
"Salah satu upaya pencegahan adalah pelaksanaan kegiatan seperti ini. Sosialisasi, bimbingan teknis, dan kegiatan lainnya yang bersifat memberikan edukasi kepada masyarakat luas terkait bahaya narkoba," katanya.
Pewarta: Kasmono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020