Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Jawa Timur membantu sumur wakaf kepada sekolah yang berada di ujung timur Pulau Madura, tepatnya di MI Al Hikmah Dusun Glatek, Desa Palasa, Kecamatan Talangi, Sumenep.Sehingga permasalahan kekeringan dan sanitasi pada warga masyarakat dapat teratasi
Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro, dalam keterangan pers diterima di Surabaya, Rabu, menyatakan program sumur wakaf merupakan ikhtiar Global Wakaf-ACT untuk hadir menjadi solusi permasalahan umat
"Di ujung timur Pulau Madura, bertahun-tahun siswa dan guru MI Al Hikmah Dusun Glatek, Desa Palasa, Kecamatan Talangi berada di sekolah tanpa sumur dan kamar mandi," katanya.
Ia menjelaskan lokasi desa Palasa di Kepulauan Poteran dengan penyeberangan kapal laut dapat ditempuh dalam waktu tempuh kurang lebih satu jam dari Kabupaten Sumenep.
"Di daerah ini air terbilang sangat sulit ditemui," ujarnya.
Ia menjelaskan siswa dan guru harus menumpang ke rumah warga untuk buang air.
"Ketidakberadaan sumur dan kamar mandi ini membuat proses belajar mengajar di sekolah terkendala," katanya.
Baca juga: ACT - Global Wakaf bangun 26 sumur keluarga di Kabupaten Banyuasin
Untuk praktik pembelajaran shalat dan wudu, kata dia, hanya bisa menjadi imajinasi karena siswa tidak memiliki kesempatan untuk praktik langsung, karena keterbatasan fasilitas dan infrastruktur.
Ia mengemukakan ketika Tim Global Wakaf- ACT mengumumkan akan dibangun sumur wakaf, hal itu disambut baik oleh sekolah dan masyarakat.
Dia menjelaskan sumur yang dibangun pada akhir Desember dan diresmikan pada 18 Februari 2020 menumbuhkan semangat dan harapan baru untuk para siswa dan guru.
"Alhamdulillah Global Wakaf-Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama mitra melaksanakan pembangunan sumur wakaf yang dilengkapi dengan tempat wudu dan MCK. Akhirnya, mereka memiliki kamar mandi dan tempat wudu untuk mendukung aktivitas pembelajaran," katanya.
Ia mengharapkan sumur wakaf itu akan "menjamur" di Jawa Timur seiring dengan meningkatnya kepedulian masyarakat.
"Sehingga permasalahan kekeringan dan sanitasi pada warga masyarakat dapat teratasi," ujar dia.
Seorang pengurus Yayasan MI Al Hikmah Palasa, Kholid, menyatakan berterima kasih terkait adanya sumur wakaf, tempat wudu, dan MCK.
"Alhamdulillah pembelajaran sangat terbantu dengan adanya sumur wakaf ini, anak-anak untuk praktik shalat tidak butuh mencari-cari air ke warga lagi, sehingga pembelajaran bisa optimal," ujar dia.
Baca juga: Air sungai keruh, ACT-Pelindo II bangun sumur wakaf di Ogan Ilir
Baca juga: ACT hadirkan sumur wakaf ke-21 di Gunung Kidul
Baca juga: ACT bangun sumur untuk atasi kekeringan
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020