Anton menilai, banyaknya jenama otomotif yang mengeluarkan mobil baru di segmen SUV membuat pangsa pasar kendaraan dengan ciri khas ground clereance yang tinggi itu ikut naik.
"Kalau untuk SUV, kita lihat beberapa tahun lalu kan (market share) di bawah 15 persen, sekarang sudah naik ke 17, 18, bahkan mendekati mungkin tahun ini prediksi kita mendekati 20 persen dari komposisi segmen," kata Anton di Tangerang, Banten, Rabu.
"Jadi ini cukup besar ya. Saya rasa tren SUV juga meningkat, karena ada juga merek lain selain Toyota yang mengeluarkan SUV. Saya rasa ini masih continue di tahun ini," ujarnya melanjutkan.
Baca juga: Mencicip "SUV Pintar" New Nissan X-Trail
Baca juga: Ramai mobil MPV dan SUV baru 2019
Menurut Anton, kenaikan minat segmen SUV hingga 20 persen dipicu dengan banyaknya pilihan bagi masyarakat untuk membeli mobil yang nyaman dengan harga yang sesuai dompet.
"Saya rasa dengan banyak model yang keluar tahun ini dan akhir tahun lalu seperti Mitsubishi Cross, lalu mungkin tahun ini ada (SUV) Suzuki," kata dia.
"Kita juga tetap mempelajari model-model SUV yang bisa kita introduce, dan rasa-rasanya dengan ini bisa mendekati 20 persen," tambah Anton.
Lebih lanjut, ia berharap pasar mobil di Indonesia dapat kembali meningkat menyusul banyaknya variasi model mobil terbaru hingga penawaran menarik dari Toyota maupun perusahaan otomotif lainnya.
"Harapan kami market akan meningkat. Kalau nanti ada penurunan di market share dari sisi volume, mudah-mudahan bisa bertahan di range itu, jadi produknya masih cukup bersaing, bahkan ada beberapa aktivitas dan promosi juga," pungkas Anton.
Saat ini, seluruh pabrikan di Indonesia mulai dari Jepang, China, dan Eropa memiliki model SUV.
Baca juga: Strategi Honda di tengah tren LSUV
Baca juga: Suzuki XL7 resmi masuk Indonesia, harga mulai Rp230 juta
Baca juga: Pilihan SUV harga di bawah Rp300 juta
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020