"Untuk tim putra ini adalah peluang besar karena ini kebetulan (pebulu tangkis putra) menduduki ranking yang tinggi baik tunggal maupun ganda. Jadi bisa ada kesempatan untuk memborong Piala Thomas ke Indonesia," kata Budiharto yang ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Selasa (18/2).
Optimisme tersebut muncul bukan tanpa alasan. Pasalnya, tim putra Indonesia memang menjadi salah satu tim terkuat pada kompetisi tepok bulu. Maka, PBSI pun pantas berharap kepada sektor putra untuk bisa mengakhiri puasa gelar sejak trofi terakhir pada 2002 silam.
Baca juga: Ini evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia
Harapan itu semakin realistis saat Indonesia juga memiliki dua wakil ganda putra terbaik dunia, yaitu Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang cukup ditakuti oleh lawan-lawannya.
Selain itu, ada juga dua pemain tunggal yang masuk dalam jajaran 10 besar dunia, yakni Anthony Sinisuka Ginting yang kini menduduki peringkat tiga, serta Jonatan Christie di posisi tujuh dunia.
Tak hanya itu, tiga gelar juara beruntun di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia (BATC) di Manila, Filipina, 11-16 Februari lalu juga menjadi modal bagus bagi tim putra Indonesia merebut kembali Piala Thomas ke Tanah Air.
Baca juga: PBSI nyatakan BATC jadi bekal perjuangan rebut Piala Thomas
Turnamen bulu tangkis beregu Piala Thomas 2020 akan bergulir pada 16-24 Mei di Aarhus, Denmark.
Indonesia menjadi negara tersukses dengan 13 gelar juara Piala Thomas. Namun Merah Putih harus mengalami paceklik gelar setelah terakhir pada 2002 silam, dan terakhir hanya mampu mendapat torehan terbaik menjadi runner-up pada 2016.
Sebelum ke Piala Thomas, tim putra Indonesia kini tengah fokus untuk persiapan tampil di All England yang akan berlangsung di Birmingham, Inggris, 11-25 Maret 2020.
Baca juga: PBSI realistis dengan peluang Indonesia di Piala Uber 2020
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020