• Beranda
  • Berita
  • Air Danau Singkarak meluap genangi lahan dan rumah warga

Air Danau Singkarak meluap genangi lahan dan rumah warga

20 Februari 2020 15:56 WIB
Air Danau Singkarak meluap genangi lahan dan rumah warga
Warung dan rumah warga di pinggang Danau Singkarak Jorong Mutiara, Nagari Batu Taba, Kecamatan Batipuah Selatan, Kabupaten Tanah Datar, terendam luapan air danau. ANTARA/Etri Saputra

meluap setinggi dua meter

Debit air Danau Singkarak di Jorong Mutiara, Kecamatan Batipuah Selatan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat meluap setinggi dua meter hingga menggenangi areal persawahan, warung, dan rumah warga di pinggir danau tersebut.

Wali Jorong Mutiara Nagari Batu Taba Kecamatan Batipuah Selatan Erianto di Danau Singkarak, Kamis, mengatakan pasang Danau Singkarak diakibatkan tingginya curah hujan sejak satu pekan terakhir.

"Tingginya curah hujan tersebut mengakibatkan lahan pertanian masyarakat, rumah, dan warung warga di Jorong Mutiara terendam air," katanya.

Baca juga: Tanah Datar cabut tanggap darurat banjir bandang Malalo
Baca juga: Tanah Datar tetapkan tanggap darurat banjir Malalo satu minggu


Ia mengatakan diperkirakan sekitar dua hektare lahan pertanian terendam air dinyatakan gagal panen dan kerugian mencapai puluhan juta berdasarkan takaran dari hasil pertanian di nagari tersebut.

"Kalau hitungan biasanya dari petani hasilnya 215 katidiang, kalau dikalikan dengan harga gabah sekarang satu katidiang itu sekitar Rp160 ribu, berarti mencapai Rp34 juta lebih," katanya.

Salah seorang warga di Jorong Mutiara Kecamatan Batipuh Selatan Susi mengatakan meluapnya danau tersebut diakibatkan tingginya curah hujan yang terjadi dalam beberapa hari belakangan.

"Sehingga hujan lebat tersebut membuat debit air danau bertambah dan meluap setinggi dua meter hingga menggenangi rumah dan warung warga," katanya.

Baca juga: BPBD: lemahnya dinding bendungan alam jadi penyebab banjir bandang
Baca juga: Cerita warga korban banjir bandang bertahan di warung saat hujan deras


Ia mengatakan meluapnya air Danau tersebut juga berdampak terhadap kunjungan ke objek wisata dan ekonomi warga yang ada di daerah tersebut.

Biasanya dalam kondisi normal banyak wisatawan berkunjung ke daerah itu sehingga menambah pendapatan dan meningkatkan ekonomi warga.

"Kalau biasanya pendapatan bisa mencapai Rp300 ribu per hari, sekarang hanya Rp10 sampai 30 ribu saja per hari," ujarnya.

Baca juga: Bersihkan material banjir Tanah Datar, BPBD kerahkan alat berat
Baca juga: Kementerian PUPR bantu korban banjir Tanah Datar

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020