Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji, di Surabaya, Kamis mengatakan perluasan pangkalan ditarget selesai pada semester pertama tahun 2020.
"Dengan perluasan pangkalan, ke depan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan elpiji 3 kg," kata Rustam, kepada wartawan.
Ia mengatakan, saat ini di Jawa Timur, dari sekitar 8.520 desa atau kelurahan, sampai dengan minggu ini, ada sekitar 7.480 desa/kelurahan yang sudah memiliki pangkalan elpiji 3 kg, atau sebarannya, sudah mencakup 87,8 persen.
"Targetnya, pada semester pertama 2020 bisa 100 persen. Sementara untuk jumlah pangkalan elpiji 3 kg di Jatim sudah mencapai lebih dari 25 ribu outlet. Jumlah itu sudah bisa menjangkau ke seluruh 666 kecamatan," katanya.
Ia mengatakan, program ini sangat menguntungkan pengguna, karena selain memudahkan akses masyarakat memperoleh elpiji juga memudahkan masyarakat pelosok.
Terkait dengan rencana pemerintah yang akan melakukan penyaluran subsidi elpiji 3 kg secara tertutup, Rustam mengaku belum memperoleh petunjuk teknis terkait mekanisme pendistribusian.
Tapi rencana itu, kata dia, belum berpengaruh terhadap pemakaian elpiji subsidi maupun non subsidi.
''Sampai saat ini masih belum ada pengaruh, karena memang belum dimulai," katanya.
Sementara itu, penyaluran elpiji srata-rata per hari di Jatim sekitar 3.990 metric ton (MT) untuk subsidi dan 240 MT untuk non-subsidi.
Baca juga: Pertamina Sumbagsel siagakan ribuan agen dan pangkalan elpiji
Baca juga: Pertamina : Stok elpiji ukuran 3 kg di Jatim aman
Baca juga: Pertamina tambah 500.000 tabung elpiji di Kalimantan
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020