• Beranda
  • Berita
  • Tiba di Riau, Presiden tinjau posko penanganan karhutla

Tiba di Riau, Presiden tinjau posko penanganan karhutla

20 Februari 2020 22:02 WIB
Tiba di Riau, Presiden tinjau posko penanganan karhutla
Presiden RI Joko Widodo meninjau posko penanganan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis (20/2/2020). ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/aa.

Presiden RI Joko Widodo meninjau posko penanganan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Kamis.

Sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, kegiatan peninjauan itu langsung dilakukan Presiden setelah mendarat di Riau dalam rangka kunjungan kerja.

Di posko tersebut, terdapat sebuah dashboard yang berisi beragam informasi terkait dengan penanganan karhutla.

Kapolda Riau Irjen Pol. Setya Imam Effendi yang hadir dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa dashboard tersebut adalah sistem yang dibangun untuk menangani karhutla secara terukur, terstruktur, dan efisien.

Sistem tersebut menggunakan empat teknologi satelit sebagai alat pengindra untuk mendeteksi titik api, yaitu Noah, Aqua, Terra, dan satelit dari Lapan.

"Dari pemantauan kami, mulai 1 Januari sampai sekarang itu ada 786 titik panas atau hot spot. Kami sudah menggunakan dashboard untuk menanganinya," ujar Setya.

Namun, dia menyampaikan berdasarkan hasil verifikasi di lapangan yang dilakukan dengan mendatangi langsung titik api sebagaimana koordinat yang diinformasikan oleh satelit, yang terbukti benar titik api hanya sebanyak 455 titik.

"Alhamdulillah, sampai hari ini sudah bisa dipadamkan dan kami akan terus memanfaatkan ini untuk pemadamannya," papar Setya.

Baca juga: BMKG: Kaltara rawan karhutla

Adapun dashboard tersebut tidak hanya bisa memantau titik api, tetapi juga berisi beragam informasi mengenai lahan gambut, perkiraan cuaca, arah angin, kepemilikan lahan, anggota yang online maupun offline, sekolah, embung, kanal, sekat kanal, polsek, polres, lahan perusahaan, hingga helipad yang terdekat dengan lokasi.

"Kami juga bisa memobilisasi sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lain untuk keperluan pemadaman. Kami memetakan di mana letak peralatan-peralatan itu ada, pendataan pos-pos BNPB di kabupaten, polsek, koramil, demikian juga perusahaan-perusahaan yang memiliki alat pemadaman," kata Setya.

Dengan demikian, pihaknya bisa mengerahkan peralatan maupun personel yang ada di dekat titik api untuk membantu pemadaman.

Keberadaan dashboard tersebut juga memudahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi secara langsung dengan para petugas yang berada di lapangan.

Pada kesempatan tersebut, Kapolda Riau sempat menelepon salah satu anggotanya yang sedang berada di lapangan.

"Siap Jenderal, pemadaman masih dilakukan pendinginan, api sudah tidak ada, hanya mengeluarkan asap Jenderal. Api sudah dapat dipadamkan Jenderal," kata Marino Yures, anggota polisi yang berada di salah satu titik api di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

Di lapangan, Marino bertugas bersama dengan sejumlah elemen, yakni enam personel Polri, enam personel TNI, lima personel BPBD, tujuh personel Damkar, tiga personel dari Masyarakat Peduli Api, dan 15 orang masyarakat setempat.

"Kami ingin bersinergi dalam memadamkan karhutla secepatnya. Ini menjadi komitmen kami bagaimana penanganan kebakaran hutan di Provinsi Riau menjadi prioritas kami," ujar Kapolda Riau.

Sebelumnya, Presiden Jokowi saat memberikan arahan mengenai upaya peningkatan pengendalian karhutla pada tahun 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/2), telah menginstruksikan kepada seluruh pihak terkait agar segera memadamkan titik api sekecil apa pun yang ada di hutan dan lahan.

Baca juga: Sehari, dua kebakaran lahan terjadi di Kabupaten Bintan

Baca juga: Kebakaran lahan mulai marak, DPRD Siak sidak perusahaan sawit

"Kita punya babinsa, babinkamtibmas, beri tahu mereka. Gubernur, bupati, wali kota, ada kepala desa, beri tahu mereka. Instrumen dan infrastruktur kita ada. Sekali lagi kalau ada api sekecil apa pun segera padamkan, jangan sampai meluas dan sulit diselesaikan," tutur Presiden kala itu.

Kepala Negara juga menginstruksikan agar frekuensi pemeriksaan di lapangan lebih ditingkatkan. Menurut dia, fungsi pengawasan memiliki peranan vital dalam upaya pencegahan karhutla agar tidak meluas.

"Saya minta frekuensi patroli lapangan, terutama di wilayah rawan kebakaran agar mulai diperintahkan kepada aparat di bawah kita sehingga penguasaan lapangannya betul-betul bisa kita kuasai. Pemerintah daerah dan aparat teritorial, seperti babinsa dan babinkamtibmas itu betul-betul dikerahkan dan melibatkan partisipasi masyarakat. Kita harapkan kondisi harian di lapangan selalu terpantau," ujar Presiden.

Turut mendampingi Presiden saat meninjau posko penanganan karhutla, antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Riau Syamsuar, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M.S. Fadhilah, Kapolda Riau Irjen Pol. Setya Imam Effendi, Ketua DPRD Riau Indra Gunawan Eet, dan Wakil Ketua DPRD Riau Zukri Misran.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020