"Dari data sementara yang kami terima di lapangan ada sekitar 11 rumah yang mengalami rusak akibat angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB tadi," kata Saptiko saat dihubungi di Pontianak, Jumat malam.
Ia menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan benar total rumah yang rusak akibat diterjang angin puting beliung tersebut.
"Setelah datanya terkumpul nantinya, data tersebut akan diserahkan di dinas terkait, untuk selanjutnya diberikan bantuan oleh Pemerintah Kota Pontianak," ungkapnya.
Baca juga: Puting beliung landa Pontianak, PLN pulihkan gangguan pemadaman
Bantuan tersebut diberikan, biasanya tergantung tingkat kerusakan dari rumah yang terkena musibah angin puting beliung tersebut, katanya.
Sementara itu, puluhan pohon yang ada di sepanjang Jalan Perdana, Kecamatan Pontianak Tenggara, dari pantauan di lapangan juga tumbang akibat hujan lebat yang disertai angin kencang tersebut.
Kawasan Jalan Ahmad Yani Pontianak, juga mengalami macet akibat satu baliho ukuran besar tumbang, setelah diterjang angin yang disertai hujan deras tersebut.
Salah seorang staf Kantor Taspen Pontianak. Sukisno di Pontianak mengatakan, hujan yang disertai angin kencang yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB itu, menyebabkan satu baliho ukuran besar tumbang dan menimpa pagar Kantor Taspen tersebut.
Baca juga: Tujuh rumah di Pontianak rusak diterjang angin kencang
"Meskipun tumbangnya baliho ukuran besar tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau lainnya, tetapi dampak dari tumbangnya baliho itu menyebabkan kemacetan di sepang Jalan Ahmad Yani Pontianak," ujarnya.
Ia menjelaskan, tidak lama setelah hujan turun yang disertai angin kencang, baliho yang diduga milik swasta tersebut ikut roboh atau tumbang.
Dari pantauan di lapangan puluhan petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertaman Kota Pontianak, pihak kepolisian dan SAR Pontianak mengevakuasi baliho yang tumbang tersebut, agar tidak menimbulkan kemacetan.
Baca juga: BPBD Pontianak data kerusakan akibat angin kencang
Pewarta: Andilala
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020