• Beranda
  • Berita
  • Menilik beda program Komcad dan wamil di Korea Selatan

Menilik beda program Komcad dan wamil di Korea Selatan

22 Februari 2020 14:11 WIB
Menilik beda program Komcad dan wamil di Korea Selatan
ilustrasi militer (Pixabay)
Kementerian Pertahanan (Kemhan) pada Kamis (20/2) menyatakan bahwa pihaknya akan membuka pendaftaran program latihan Komponen Cadangan (Komcad) bagi masyarakat Indonesia.

Adanya program Komcad ini mungkin terdengar hampir sama dengan program wajib militer (wamil) yang sudah ada di Korea Selatan.

Serupa tapi tak sama, berikut adalah perbedaan kedua program ketahanan antarkedua negara ini, yang ANTARA kumpulkan dari berbagai sumber.

Kewajiban

Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kemhan Bondan Tiara Sofyan mengatakan pelatihan Komcad digelar sesuai dengan amanat yang dicantumkan melalui Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN).

Bondan menegaskan bahwa Komcad bukan program wajib militer. Komcad merupakan komponen pertahanan dalam sistem pertahanan rakyat semesta yang dianut Republik Indonesia yang berfungsi untuk memperkuat komponen utama pertahanan yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Komcad itu bukan wajib militer. Komcad adalah untuk memperkuat komponen utama yakni TNI. Komcad bukan wamil. Pendaftaran Komcad dibuka secara sukarela untuk usia 18-35 tahun," kata dia.

Lebih lanjut, pendaftaran untuk masuk ke dalam Komcad terbuka bagi siapa saja, sehingga tidak ada unsur paksaan bagi warga negara Indonesia untuk harus bergabung.

Baca juga: Kemhan tunggu terbitnya PP terkait pelaksanaan program Komcad

Baca juga: RUU Komcad libatkan semua warga negara


Proses rekrutmen Komcad pun dibuka secara sukarela dan memiliki syarat-syarat tertentu untuk dipenuhi oleh peserta program tersebut.

Selain itu, para anggta Komcad hanya dapat diterjunkan jika negara dalam keadaan genting dan darurat, serta harus mendapat persetujuan dari Presiden dan DPR.

Sementara, program wajib militer di Korea Selatan, sesuai namanya, merupakan kegiatan bela negara yang harus dilakukan oleh setiap pria Korea Selatan yang berusia 18-28 tahun selama kurang lebih 2 tahun, dikutip dari SBS.

Berbeda dari Komcad yang tak ada unsur paksaan, pria Korea Selatan harus mulai menjalani wajib militer ketika mereka telah menerima surat panggilan, tak terkecuali bagi figur publik seperti personel grup idola hingga aktor.

Pria di Korea Selatan tak dapat lari dari kewajiban ini. Mereka yang secara sengaja melarikan diri dari wajib militer tanpa alasan yang valid akan diganjar dengan hukuman penjara.

Dilansir South China Morning Post, kegiatan wamil di Korea Selatan telah berjalan cukup lama karena negara tersebut masih "berperang" dengan Korea Utara, lantaran konflik antarkedua negara di tahun 1950-1953 berakhir dengan genjatan senjata, alih-alih perjanjian damai.

Partisipasi para pria yang tengah maupun telah melaksanakan wajib militer di Negeri Ginseng itu diharapkan bisa membantu angkatan bersenjata Korea Selatan, seandainya mereka perlu menghadapi serangan dari Korea Utara.

Waktu mengabdi

Program Komcad yang diinisiasi oleh Kemhan direncanakan akan merekrut 25 ribu orang untuk mengikuti pelatihan dasar militer selama tiga bulan.

Kemhan menambahkan bahwa masyarakat yang mengikuti pelatihan Komcad ini tidak hanya mendapat pelatihan dasar militer. Hak-hak yang didapat para Komcad ini juga terkait dengan uang saku, perlengkapan militer selama pelatihan, jaminan kesehatan, hingga asuransi.

Baca juga: Sunggyu INFINITE dapat penghargaan dari militer usai wamil

Baca juga: Taeyang dan Daesung BIGBANG kembali dari wamil


Sedangkan program wajib militer Korea Selatan memiliki durasi pelatihan yang beragam, tergantung dari divisi militer apa yang mereka pilih dan masuki.

Dikutip dari The Korea Herald, beberapa divisi yang bisa dimasuki untuk pelatihan wajib militer Korea Selatan adalah Angkatan Darat (21 bulan), Angkatan Udara (24 bulan), dan Angkatan Laut (23 bulan).

Peserta wajib militer juga bisa memilih bertugas di kepolisian (21 bulan), atau di unit pemadam kebakaran (23 bulan), demikian dilansir The Korea Herald.

Namun, baru-baru ini, Presiden Korea Selatan, Moon Jae In memiliki rencana untuk mengurangi durasi wajib militer di Angkatan Darat dari 21 bulan menjadi 18 bulan pada tahun 2022.

Ia juga berencana memotong jumlah angkatan bersenjata dari 620 ribu menjadi 500 ribu orang saja, sejalan dengan tujuan Presiden Moon untuk menciptakan angkatan bersenjata yang lebih modern dan berbasis karir.

Tidak kaku

Dari sejumlah informasi yang didapat, pelatihan Komcad bisa dibilang tidak terlalu kaku - karena belum ada persyaratan yang terlalu berat dan berdurasi singkat.

Sementara, wajib militer di Korea Selatan kini juga sudah tidak sekaku dulu. Sekarang, mereka yang bekerja di garis depan bisa bertemu dengan keluarga pada akhir pekan, setelah sebelumnya hanya diperbolehkan menerima kunjungan keluarga dan kerabat pada hari libur saja.

Para personel grup idola pun dapat berinteraksi dengan anggota grup dan penggemarnya lewat media sosial. Seperti misalnya Kyuhyun "Super Junior" yang pernah membagi kegiatan akhir pekannya lewat akun Twitter-nya.

Baca juga: G-Dragon BIGBANG's resmi selesaikan wamil

Baca juga: Agensi bantah salah satu personel BTS ikut wamil tahun ini


Lalu ada pula Yeosob "HIGHLIGHT" yang juga terlihat aktif menyapa anggota lainnya dan para Light - sebutan bagi penggemarnya lewat akun media sosialnya.

Selain itu, para figur publik yang mengikuti wajib militer juga bisa mengisi kegiatan hiburan, seperti tampil di acara musik tentara, atau festival masyarakat, seperti dilaporkan Soompi.

Misalnya drama musikal “Return: The Promise of the Day” yang mengangkat tema patriotisme, turut dibintangi oleh para idola yang tengah bertugas, seperti Jo Kwon, Xiumin "EXO", Onew "SHINee", N "VIXX" hingga Sunggyu "Infinite".

Baca juga: D.O. EXO surati penggemar sebelum wamil

Baca juga: Tiga personel wamil BTOB akan hadirkan single spesial

Baca juga: Pesan terakhir Kyuhyun Super Junior sebelum akhiri wamil

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020