Pemerintah Kabupaten Lumajang memperbaiki tanggul jebol di Desa Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang mengakibatkan puluhan rumah di desa setempat terendam banjir setinggi 10-40 cm.Tahun lalu beronjong pembatas sungai telah dipasang, namun masih belum bisa menahan arus sungai, sehingga kembali jebol
"Jebolnya tanggul Sungai Genitri yang disebabkan oleh arus sungai yang deras hingga mengakibatkan puluhan rumah di Dusun Genitri Kidul, Desa Rowokangkung terendam air sejak Sabtu (22/2), sehingga hari Minggu ini tanggul yang jebol diperkuat dengan menempatkan sak pasir," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq bersama Komandan Kodim 0821/Lumajang Letkol Inf. Ahmad Fauzi yang datang ke lokasi banjir bersama beberapa relawan dan masyarakat sekitar melakukan kerja bakti memperbaiki tanggul dengan tumpukan sak berisi tanah.
"Banjir tersebut disebabkan oleh derasnya arus sungai akibat hujan deras yang terjadi beberapa waktu lalu sehingga mengakibatkan tanggul pembatas Sungai Genitri jebol," tuturnya.
Baca juga: Banjir merendam ratusan rumah di Lumajang
Pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang bersangkutan dengan Sungai Genitri, sehingga Pemkab Lumajang akan terus berikhtiar untuk memberikan pelayanan sebaik mungkin agar ke depannya tidak lagi terjadi banjir.
"Tahun lalu beronjong pembatas sungai telah dipasang, namun masih belum bisa menahan arus sungai, sehingga kembali jebol. Saya berharap, ke depan akan dilakukan pembangunan tangkis sungai yang bisa menahan derasnya air akibat hujan lebat," katanya.
Laporan BPBD Kabupaten Lumajang menyebutkan hasil kerja bakti pemasangan tanggul untuk menahan derasnya air sungai sudah selesai 100 persen dengan panjang 15 meter, lebar dua meter, dan tinggi lima meter yang menggunakan kurang lebih 1.000 sak berisi tanah.
Baca juga: Banjir masih genangi dua kecamatan di Lumajang
Baca juga: Banjir rob rendam rumah warga pesisir Lumajang
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020