"Gempa bumi merupakan salah satu kluster ancaman bencana bagi Indonesia sehingga perlu berbagai langkah dan upaya menghadapinya. Salah satunya dengan melibatkan dunia usaha," kata Kepala BNPB di Jakarta, Senin.
Menurut Kepala BNPB, melibatkan dunia usaha dalam menghadapi berbagai ancaman bencana alam, seperti gempa bumi, bisa menghindari terjadinya kerugian jiwa dan harta benda.
Sebab, menurut para pakar, yang membunuh saat terjadi bencana tersebut bukanlah gempanya, melainkan bangunan yang didirikan tidak kuat, tidak sesuai dengan ketentuan konstruksi atau sudah telanjur dibangun, namun tidak ada upaya mitigasi.
Bahkan, katanya, mungkin masyarakat sama sekali tidak tahu bahwa kawasan yang didirikan bangunan-bangunan tersebut merupakan daerah yang dilalui oleh patahan.
Oleh karena itu, kata Doni Monardo, pelibatan dunia usaha penting untuk mencari solusi serta memberikan beberapa alternatif kepada penduduk di Tanah Air, termasuk bagaimana membangun rumah-rumah tahan gempa.
"Hampir sebagian besar rumah masyarakat kita saat ini tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga sangat mungkin bangunan mereka tidak melalui proses untuk diketahui tingkat kekuatannya," kata dia.
Baca juga: BNPB akan sampaikan rekomendasi upaya mitigasi gempa di Maluku
Bangunan-bangunan yang sudah telanjur didirikan dengan tidak melalui sebuah prosedur sebagaimana yang diharapkan tersebut, maka solusi ke depan ialah dengan memperkuat struktur bangunan, baik dari dalam maupun luar.
Baca juga: Pakar: Belum ada perbaikan mitigasi struktural hadapi gempa
Melalui hal itu, kata Kepal BNPB, dapat pula diundang dunia usaha agar bisa menawarkan sebuah solusi kepada masyarakat, kelompok serta pemerintah yang berada di daerah-daerah dengan risiko gempa.
Baca juga: BNPB luncurkan program keluarga tangguh bencana di Aceh
Sehingga, masyarakat luas dapat mengurangi sedemikian rupa kerugian-kerugian yang ditimbulkan ketika gempa terjadi, ujarnya.
"Ini penting, apalagi jika gempa tersebut terjadi di tengah pemukiman yang padat, maka kemungkinan besar akan menimbulkan kerusakan, mungkin juga terjadi kerugian jiwa," kata dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020