Ratusan putra/putri daerah di Provinsi Papua Barat siap menjalani seleksi pada rekruitmen calon Bintara Polri yang dilaksanakan kepolisian daerah setempat."Kita berdoa, mudah-mudahan Bintara Noken Polri dapat diadakan setiap tahun di Tanah Papua, sehingga kita bisa menyaksikan setiap tahun tumbuh anak anak Papua yang gagah berseragam Polri," ujar Fakhiri.
Polda Papua Barat memperoleh kebijakan dari Mabes Polri untuk melaksanakan sistem Bintara Noken Polri untuk merekrut calon anggota baru khusus bagi putra-putri asli Papua. Melalui program ini, Papua Barat memperoleh jatah sebanyak 126 Bintara Polri untuk putra asli daerah.
Wakapolda Papua Barat Kombes Matius D Fakhiri, di Manokwari, Senin, berharap anak-anak Papua di daerah itu memanfaatkan kesempatan tersebut. Ia pun berharap program ini berlanjut pada tahun-tahun berikutnya.
"Kita berdoa, mudah-mudahan Bintara Noken Polri dapat diadakan setiap tahun di Tanah Papua, sehingga kita bisa menyaksikan setiap tahun tumbuh anak anak Papua yang gagah berseragam Polri," ujar Fakhiri.
Baca juga: Kuota masuk polisi bagi putra asli Papua capai 127 orang
Ia pun menginginkan, putra-putri Papua yang lulus pada seleksi ini adalah mereka yang benar-benar memenuhi kriteria, sesuai standar Polri serta memiliki kualitas fisik maupun mental yang bagus, sehingga mereka siap melaksanakan tugas dan merintis karir serta menorehkan prestasi di tubuh Polri.
"Pakta integritas telah kita tanda tangani dan ini mengikat semua pihak. Saya akan turut mengawasi pelaksanaan seleksi, dan kepada panitia saya titip laksanakan seluruh tahapan secara bersih, tidak berpihak, sehingga melahirkan anggota Polri yang berkualitas," ujarnya lagi.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Papua Barat AKBP Anggie mengatakan, jumlah pendaftar yang sudah melalui tahap verifikasi di seluruh Polres sebanyak 722 orang
"Tanggal 26 Februari mereka akan menjalani pemeriksaan administrasi ukur tinggi badan dan kelengkapannya di masing masing polres, 5 Maret lanjut untuk pemeriksaan kesehatan tahap satu. Hari berikutnya 6 Maret dilakukan tes psikologi," kata Anggie.
Ia menyebutkan, tes psikologi akan dipusatkan di Mapolda Papua Barat. Berikutnya pada 11 Maret, panitia akan melaksanakan tes jasmani, 14 Maret tes akademik dan 20 Maret wawancara psikologi.
"21 Maret sidang kelulusan terbuka untuk masuk pemeriksaan kesehatan kedua. Pemeriksaan kesehatan II itu dilakukan untuk organ dalam, seperti periksa darah, rekam jantung, dan urine," katanya lagi.
Baca juga: Polisi Jayawijaya antisipasi demonstrasi mahasiswa
Seleksi pun berlanjut pada 2 April, tim akan melakukan penelusuran mental kepribadian, dan 6 April pemeriksaan administrasi terakhir.
"Tanggal 8 April akan kami laksanakan sidang kelulusan terbuka. Peserta yang dinyatakan lulus akan dikirim untuk menjalani pendidikan di SPN (Sekolah Polisi Negara) di Jayapura, Papua pada 16 April," ujarnya pula.
Pewarta: Toyiban
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020