"Sahabat saya pak (mantan) Dirjen Imigrasi itu kok salah alat, dia dipecat itu bagaimana? Saya duga pak Dirjen ini dia punya dua tuan pak Ketua," ujar Benny pada rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa itu.
Benny merasa dugaannya belum tentu benar, namun tentu harus dibuktikan. Oleh karena itu, untuk membuktikannya, Benny mengusulkan agar Komisi III DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk mengungkap alasan pencopotan ini selebar-lebarnya.
Baca juga: Tim Gabungan: Kepulangan Harun Masiku tak lalui jalur khusus
Baca juga: ICW menyangsikan keberadaan Harun Masiku bisa dideteksi
Baca juga: Tim gabungan ungkap penyebab terlambatnya info kepulangan Harun Masiku
"Saya mohon kalau mau didalami, saya minta kita bentuk Panja," kata Benny.
Menurut Benny, penjelasan Menkumham Yasonna Laoly sudah sangat logis bahwa yang salah dalam keterlambatan informasi kepulangan tersangka pemberi suap dalam proses Pengganti Antar-Waktu (PAW) anggota DPR RI Nazaruddin Kiemas, Harun Masiku ke tanah air adalah alat pendeteksi di sistem Imigrasi.
"Penjelasan bapak Menkumham tadi sangat masuk di akal. Bahwa alat itu yang salah. Masuk akal ya pak ya, alat yang salah ya sudah kita perbaiki," kata Benny.
Kesalahan alat pendeteksi di sistem Imigrasi itu kemudian membawa kegaduhan besar tatkala Harun Masiku pulang ke tanah air namun tak dapat dideteksi dengan cepat oleh alat tersebut.
Dampak dari alat yang tidak mampu mengirimkan informasi kepulangan Harun Masiku kemudian diinterpretasikan oleh eks-Dirjen Imigrasi Ronny Sompie sebagai informasi bahwa Harun Masiku belum sampai ke tanah air pada saat itu.
Yasonna kemudian mengumumkan informasi kepada publik berdasarkan hasil interpretasi Ronny Sompie.
Dari jabaran cerita ini, Benny menduga Ronny Sompie tidak serta-merta melakukan kesalahan, karena yang salah adalah vendor alatnya. Seperti yang diutarakan oleh Menkumham Yasonna Laoly dalam rapat kerja di Komisi III sore tadi, bahwa vendor tidak melakukan penghubungan data imigrasi di Personal Computer (PC) Bandara dengan server yang dimiliki Kemkumham di pusat.
Namun, apabila memang Ronny Sompie menjadi pihak yang dicopot jabatannya menurut Benny akan menimbulkan penilaian yang salah mengenai apa alasan yang mencopot Ronny dari jabatannya.
"Supaya saya juga jangan ada penilaian yang salah terhadap pak Menteri, sebenarnya alat yang salah tadi," kata Benny.
Padahal, menurut rekaman CCTV yang dimiliki Angkasa Pura 2 yang menjadi referensi media nasional, mengatakan bahwa Harun Masiku sudah pulang ke tanah air.
Benny ingin Panja yang dibentuk Komisi III DPR RI memanggil juga pihak Angkasa Pura perihal data tersebut supaya bisa terbukti bahwa memang yang salah bukan Menteri Yasonna melainkan alat pendeteksi di sistem Imigrasi yang belum dikoneksikan dengan PC Bandara.
Selain itu, dengan memanggil pihak Angkasa Pura, Benny juga mau Komisi III DPR RI mengonfirmasi keterangan Menkumham bahwa Menkumham benar sudah meminta izin untuk mengakses data rekaman CCTV milik Angkasa Pura tersebut.
Baca juga: Dirjen Imigrasi dicopot, Wapres Ma'ruf: Itu wewenang menteri
Baca juga: Ronny Sompie, Dicopot di tengah pusaran kasus Harun Masiku
Baca juga: Menkumham Yasonna Laoly copot Dirjen Imigrasi
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020