• Beranda
  • Berita
  • WHO jalin kerjasama dengan perusahaan perangi hoaks terkait COVID-19

WHO jalin kerjasama dengan perusahaan perangi hoaks terkait COVID-19

24 Februari 2020 19:55 WIB
WHO jalin kerjasama dengan perusahaan  perangi hoaks terkait COVID-19
(kiri-kanan) Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Acep Somantri, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, Perwakilan WHO untuk Indonesia Navaratnasamy Paranietharan, Soemadi Brotodiningrat, usai acara panel diskusi bertajuk 'Coronavirus Outbreak: How Ready Are International Institutions and Indonesian Government to Prevent A Pandemic?' di FPCI Jakarta, Senin (24/2/2020). ANTARA/Aria Cindyara/pri.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) untuk Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan mengatakan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan, terutama di bidang media sosial, untuk memerangi hoaks terkati COVID-19.

Dalam acara diskusi yang digelar oleh Foreign Policy Community Indonesia di Jakarta, Senin, Paranietharan menyebut penyebaran hoaks dan informasi yang tidak akurat menjadi salah satu tantangan dalam menghadapi penyebaran virus COVID-19 atau virus corona.

“Ada begitu banyak hoaks yang beredar, terlebih dengan sosial media yang membuat penyebaran informasi begitu cepat dan teori-teori kontroversial yang kerap ada di media,” kata dia.

Dia mengatakan ada yang berbeda dalam kasus COVID-19 dibandingkan dengan epidemik yang pernah tersebar secara global sebelumnya seperti SARS atau MERS.

“Dengan COVID-19 ini, kami juga memerangi apa yang kami sebut ‘Infodemik’, yakni memerangi epidemik dengan COVID-19, serta semua hoaks dan semua informasi yang beredar,” ujarnya.

Paranietharan pun mengatakan, untuk pertama kalinya, WHO telah menjalin kerjasama dengan sejumlah platform media sosial, termasuk Twitter, Facebook dan mesin pencari Google, guna memastikan informasi yang tidak akurat serta berita bohong tidak muncul dalam pencarian di Google.

Laman-laman awal dalam pencarian Google pun akan memunculkan sumber-sumber yang dapat dipercaya. Berita-berita bohong, yang kerap muncul dalam beberapa pekan pertama virus corona merebak, tak lagi muncul di awal. Selain itu, terdapat pula klarifikasi atas berita-berita tidak benar yang sempat beredar sebelumnya.

“Butuh usaha yang besar dan tim yang besar untuk dapat mewujudkan ini. Direktur WHO dan tim kami telah bekerjasama dengan banyak pihak untuk dapat melakukannya,” lanjut dia.

Paranietharan mendorong masyarakat untuk mengakses informasi dari sumber-sumber yang kredibel dan terpercaya, termasuk laman resmi WHO.org yang juga memberikan berbagai informasi terkait COVID-19.

Berdasarkan pantauan ANTARA, hasil pencarian melalui Google dengan kata kunci 'coronavirus' atau 'COVID-19' pada Senin malam termasuk sejumlah berita terkini dari media-media nasional dan internasional, cuitan Twitter dari akun resmi WHO dan Tedros Adhanom selaku pimpinan WHO, tautan ke laman bantuan dan informasi resmi dari WHO, serta safety tips.

Baca juga: Kominfo minta masyarakat bijak pilih informasi virus corona
Baca juga: Polisi akan selidiki penyebar hoaks virus Covid-19 masuk Medan
Baca juga: RS Adam Malik tak akan laporkan penyebar hoaks Covid-19

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020