Aljazair umumkan kasus pertama corona

26 Februari 2020 08:23 WIB
Aljazair umumkan kasus pertama corona
Ilustrasi: Dua perempuan Iran memakai masker pelindung saat berjalan di sebuah jalan di Kota Tehran, Iran, Selasa (25/2/2020). Iran menjadi negara kedua setelah China dengan jumlah kematian tertinggi akibat wabah virus Corona atau COVID-19, yang muncul sejak akhir Desember 2019 di Wuhan. Hingga Senin, 24 Februari 2020, pejabat Iran mengumumkan angka kematian akibat virus Corona meningkat menjadi 12 orang. ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/Nazanin Tabatabaee/wsj.
Aljazair mengumumkan kasus pertama terkonfirmasi virus corona, yakni seorang pria Italia yang tiba di negara tersebut pada 17 Februari dan kini telah diisolasi.

Kasus itu diumumkan oleh menteri kesehatan dan Presiden Abdelmadjid Tebboune mencuit di Twitter bahwa ia memerintahkan otoritas medis agar mengambil pencegahan maksimal.

Tebboune juga meminta warga Aljazair agar berhati-hati dengan informasi yang mereka sebarkan melalui internet.

Italia utara, tempat banyak warga Aljazair menetap, menjadi pusat wabah virus corona dengan lebih dari 280 kasus dan 11 kematian.

Perusahaan migas Italia yang bermarkas di Milan, Eni, juga terlibat dalam sejumlah proyek di Aljazair.

Penyakit itu menjangkau Aljazair pada saat politik dalam kondisi rumit, menyusul setahun aksi protes massa jalanan yang masih terjadi setiap pekannya.

Presiden Tebboune terpilih pada Desember dalam pemilihan yang ditentang oleh pemrotes, yang aksi-aksi unjuk rasanya membantu melengserkan pendahulu Tebboune, Abdelaziz Bouteflika.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus Covid-19 di luar China terus meningkat

Baca juga: Turki: 132 penumpang pesawat dari Iran akan dikarantina

Baca juga: Wakil menteri kesehatan Iran tertular virus corona


 

Pemerintah minta WNI patuhi aturan di negara terdampak corona

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020