• Beranda
  • Berita
  • IHSG diperkirakan masih tertekan dibayangi sentimen negatif global

IHSG diperkirakan masih tertekan dibayangi sentimen negatif global

26 Februari 2020 09:34 WIB
IHSG diperkirakan masih tertekan dibayangi sentimen negatif global
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.

Maraknya sentimen negatif membuat​​​​​​​ IHSG akan kembali tertekan pada perdagangan

Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diperkirakan masih akan tertekan dibayangi sentimen negatif global.

IHSG dibuka melemah 29,97 poin atau 0,52 persen ke posisi 5.757,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 8,02 poin atau 0,85 persen menjadi 933,65.

"Maraknya sentimen negatif membuat IHSG akan kembali tertekan pada perdagangan hari ini," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu.

Pada perdagangan semalam, bursa saham AS kembali ditutup turun dalam. Indeks Dow Jones turun 3,15 persen, S&P500 turun 3,03 persen dan Nasdaq melemah 2,77 persen.

Sentimen negatif masih datang dari virus COVID-19 yang ditakutkan akan melemahkan perekonomian global termasuk estimasi laba perusahaan di kuartal pertama 2020.

Konsensus yang dihimpun oleh The Earning Scout memperlihatkan akan terjadi pelemahan laba bersih perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam S&P500 sebesar minus 0,1 persen (qoq), dimana sebelum adanya wabah virus diperkirakan akan tercipta kenaikan 2,5 persen (qoq).

Pusat Kontrol Penyakit AS (Centers for Desease Control and Prevention/CDC) secara resmi tengah bersiaga jika virus COVID-19 di AS semakin meluas. Meski demikian, penasihat ekonomi pemerintah AS Larry Kodlow menyebutkan virus tersebut belum terlalu berpengaruh kepada ekonomi AS.

Imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun AS mencapai 1,33 persen, yang merupakan level terendah sepanjang masa. Pelemahan yield tersebut terjadi setelah investor beralih dari aset finansial yang berisiko seperti saham, kepada aset tidak berisiko seperti obligasi Pemerintah AS.

Sementara itu, wabah virus COVID-19 di luar China terjadi cukup masif, terutama di Korea Selatan dan Italia. Pemerintah Korea Selatan menyebutkan telah terjadi 900 kasus. Sedangkan Italia melaporkan terjadi 200 kasus dan setidaknya ada 12 orang meninggal akibat virus tersebut.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 439,5 poin atau 1,94 persen ke 22.165,9, indeks Hang Seng melemah 328,6 poin atau 1,22 persen ke 26.564,6, dan indeks Straits Times melemah 26,18 poin atau 0,83 persen ke 3.132,06.

Baca juga: IHSG Rabu pagi dibuka jatuh 29,97 poin
Baca juga: IHSG ditutup melemah dibayangi sentimen wabah COVID-19
Baca juga: IHSG diprediksi masih terkoreksi terbawa anjloknya bursa AS

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020