Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan peluncuran Kartu Pra Kerja yang sebelumnya direncanakan pada pertengahan tahun dipercepat menjadi Maret 2020 sebagai langkah mengurangi dampak virus corona jenis Covid-19 terhadap perekonomian.Kemarin, Bapak Presiden mengatakan kita akan mulai melakukan pada Maret
“Tadinya, direncanakan pada pertengahan tahun, tapi kemarin, Bapak Presiden mengatakan kita akan mulai melakukan pada Maret,” katanya di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemerintah siapkan 60 jenis pelatihan prakerja
Sri Mulyani menyebutkan pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp10 triliun untuk program Kartu Pra Kerja yang diyakini dapat memberikan fasilitas pelatihan kepada dua juta penerima.
“Ada Rp10 triliun dengan dua juta potensi penerima yang akan mendapat Kartu Pra Kerja untuk bisa melakukan vocational training,” ujarnya.
Ia menjelaskan terdapat 500 ribu calon pekerja yang akan menerima Kartu Pra Kerja pada tahap awal sehingga ada Rp2 triliun untuk membiayai aktivitas pelatihan tersebut.
“Kalau kita mulai dari 500 ribu (calon pekerja) maka kita perkirakan akan ada Rp2 triliun kegiatan training. Kita harap ada suplainya yang membuat training di bidang tourism dan lainnya,” ujarnya.
Sri Mulyani berharap melalui program Kartu Pra Kerja, dapat memberikan stimulus dalam mendorong perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2020 yang berpotensi terpengaruh virus corona.
“Paling tidak akan ada mindset pada masyarakat agar merasa ada kegiatan. Pemerintah siap dengan instrumen untuk mendorong perekonomian kuartal satu yang sangat terpengaruh oleh virus corona,” jelasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kartu Pra Kerja disiapkan sebagai solusi bagi tujuh juta masyarakat Indonesia yang sedang mencari pekerjaan.
“Arahan Presiden itu dilaksanakan Maret dan dikhususkan daerah yang kena virus corona seperti sektor pariwisatanya yaitu Bali, Sulut, dan Kepulauan Riau,” ujarnya.
Airlangga menyatakan para penerima Kartu Pra Kerja akan menerima uang saku sebesar Rp500 ribu per bulan yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan mereka.
“Mereka akan dilatih dan terima uang saku Rp500 ribu per bulan. Dilakukan training dengan harapan semakin memiliki skill,” katanya.
Baca juga: Ekonom harapkan kartu pra kerja perkuat ketahanan ekonomi RI
Baca juga: Kemnaker petakan kebutuhan pasar kerja untuk program Kartu Pra-Kerja
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020