Target serapan Bulog Malang turun pada 2020

26 Februari 2020 16:36 WIB
Target serapan Bulog Malang turun pada 2020
Ilustrasi gabah kering. (ANTARA/Vicki Febrianto)

pada 2019, dari total target serapan atau pengadaan beras yang sebanyak 21.073 ton tersebut, Perum Bulog Subdivre Malang mampu merealisasikan serapan sebanyak 53 persen dari total target.

Perum Bulog Subdivre Malang menyatakan bahwa target serapan gabah dan beras sepanjang 2020 ditetapkan sebanyak 15 ribu ton setara beras, menurun jika dibandingkan dengan target pada 2019 yang sebanyak 21.073 ton beras.

"Untuk kami, target pengadaan pada 2020 sebar 15 ribu ton setara beras," kata Kepala Bulog Subdivre Malang Anita Andreani, di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu.

Anita menambahkan, pada 2019, dari total target serapan atau pengadaan beras yang sebanyak 21.073 ton tersebut, Perum Bulog Subdivre Malang mampu merealisasikan serapan sebanyak 53 persen dari total target.

Baca juga: Bulog salurkan 400.000 ton beras CBP untuk diolah jadi tepung

Sementara itu, lanjut Anita, hingga akhir Februari 2020, total pengadaan yang telah dilakukan oleh Perum Bulog Subdivre Malang baru sebanyak 640 ton setara beras. Pengadaan beras tersebut biasanya berasal dari wilayah sekitar Kota Malang, seperti Kabupaten Malang.

"Pada 2019, capaian kami sebesar 53 persen dari target. Sementara pengadaan 2020, hingga Selasa (25/2), sebesar 640 ton," kata Anita.

Saat ini, Perum Bulog Subdivre Malang memiliki stok beras mencapai 28.790,2 ton beras, yang diperkirakan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga enam bulan mendatang.

Wilayah yang menjadi cakupan Bulog Malang adalah, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu.

"Untuk enam bulan mendatang, stok masih aman," ujar Anita.

Baca juga: Stabilisasi harga, Bulog minta ditugaskan impor gula 200.000 ton

Sejak 2017, target serapan beras Perum Bulog Subdivre Malang terus diturunkan. Pada 2017, target dipatok mencapai 67.100 ton, kemudian turun menjadi 42.900 ton pada 2018.

Pada 2019, target ditetapkan sebesar 21.073 ton, dan kembali diturunkan pada 2020 menjadi 15.000 ton setara beras.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020