"Saya ingatkan, jangan sampai kita hanya jadi pasar. Kita tidak mau hanya jadi penonton," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di acara Microsoft Digital Economy Summit //DevCon/ di Jakarta, Kamis.
Indonesia saat ini merupakan negara dengan nilai ekonomi digital di Asia, pada 2015 tercatat memiliki nilai 8 miliar dolar Amerika Serikat (AS), naik menjadi 40 miliar dolar AS pada 2019. Ekonomi digital di Indonesia pada 2025 mendatang diprediksi mencapai nilai 133 dolar AS.
Ekonomi digital di Indonesia juga dimeriahkan oleh perusahaan rintisan, pemerintah mencatat saat ini terdapat 2.193 startup di Indonesia, empat diantaranya tumbuh menjadi unicorn dan satu decacorn.
"Potensi seperti ini harus kita manfaatkan," kata Presiden Jokowi.
Presiden mengharapkan perkembangan ekonomi digital akan meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM dalam negeri.
"Ekonomi digital kita harus mendorong produksi dalam negeri, laku terjual," kata dia.
Ekonomi digital juga diharapkan memberi kontribusi signifikan bagi kesejahteraan masyarakat dan membuka lapangan pekerjaan baru, pemerintah berkomitmen untuk terus berusaha demi memajukan ekonomi digital antara lain dengan mempermudah pendanaan dan kerja sama dengan berbagai pihak.
"Kita harus kerja keras untuk jadi produsen sehingga bisa memberikan dampak luas dan positif pada masyarakat," kata Presiden Joko Widodo.
Lebih lanjut, ekonomi digital diharapkan bisa menurunkan defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan Indonesia.
Microsoft mengadakan konferensi untuk para pengembang di Indonesia, Digital Economy Summit //DevCon/ untuk merayakan 25 tahun keberadaan perusahaan tersebut di Tanah Air.
Acara ini dihadiri antara lain oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim serta CEO Microsoft Satya Nadella.
Baca juga: Kominfo tekankan tiga pilar transformasi digital Indonesia
Baca juga: Presiden Jokowi : Microsoft akan investasi untuk bangun pusat data
Baca juga: Seluruh lini produk PC Lenovo sudah dilengkapi Microsoft Office
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020