"Perintah Presiden Joko Widodo, kita harus melaksanakan sejumlah langkah untuk menghadapi tekanan ekonomi, selain akibat perang dagang antara Amerika Serikat-China, Brexit di Inggris juga dampak dari COVID-19 atau virus corona,” kata Mendagri Tito Karnavian, saat membuka Rapat Koordinasi Bidang Politik dan Pemerintahan Umum dan Deteksi Dini Mendukung Sukses Pilkada Serentak Tahun 2020 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Kamis.
Menurutnya, dengan adanya isolasi di beberapa kota di Tiongkok akibat virus corona, dapat meruntuhkan secara perlahan pertumbuhan yang telah dibangun di wilayah itu.
Sementara itu, penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, katanya, sedikit banyak juga akan dapat mempengaruhi perlambatan ekonomi di Indonesia.
"Dengan adanya lockdown di Tiongkok, kota-kota diisolasi, ini menimbulkan efek psikologis masyarakat di Tiongkok, terutama membuat mesin produksi menjadi lamban, pabrik dan kantor tutup. Ini pengaruhnya besar sekali, karena satu persen penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok akan berdampak sekitar 0,06 pelambanan ekonomi di kita, ini harus kami antisipasi bersama," ujarnya.
Ia mengatakan, sektor pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang terkena dampak dari adanya penyebaran virus corona. Hal tersebut terjadi, karena wisatawan mancanegara asal Tiongkok merupakan salah satu pangsa pasar utama wisata Indonesia.
"Dampaknya otomatis di wisata, karena Tiongkok itu sekarang middle class-nya meningkat, turisnya termasuk terbesar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia, otomatis wisata akan terdampak, ini yang paling utama," katanya.
Selain itu, Tiongkok, menurutnya, juga merupakan rekan impor dan ekspor bagi Indonesia. Tiongkok menjadi rekan nomor satu di bidang impor dengan berbagai jenis barang, mulai teknologi, manufaktur, makanan, dan bahan-bahan yang menjadi manufaktur.
"Tiongkok juga partner nomor satu untuk ekspor karena pasarnya sangat besar. Dengan adanya wabah ini, maka cukup berpengaruh signifikan dan membuat perlambanan ekonomi," katanya.
Baca juga: BP2MI ketatkan penempatan pekerja migran ke Korsel antisipasi COVID-19
Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, kesuksesan dalam menangani dampak virus corona juga merupakan salah satu jalan dalam upaya menyukseskan pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 yang sukses dan minim dengan konflik sosial.
"Kami melihat bahwa kesuksesan menangani dampak corona, dapat membuat stabil, ini akan memberikan jalan yang mulus untuk pilkada yang lancar. Tapi kalau terjadi gejolak yang tak teratasi yang menimbulkan ada gejala sosial, akan membuat jalan tersebut berliku, berbatu, pilkada menjadi sulit untuk dikelola," ujar Mendagri.
Baca juga: Kemenhub pastikan penerbangan umroh saat ini masih normal
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan sejumlah arahan Presiden Joko Widodo dalam menangani dampak virus corona, di antaranya adalah pemerintah daerah diminta segera membelanjakan transfer dana dari pusat kepada belanja modal dan barang, sesuai aturan yang berlaku.
"Perintah beliau pada Menkeu untuk segera transfer ke daerah dan daerah juga diminta agar segera belanjakan uangnya ke belanja barang dan modal dengan aturan yang berlaku, asal jangan melabrak dan melanggar aturan. Belanjakan supaya uang beredar di masyarakat, agar ada daya tahan ekonomi masyarakat di daerah masing-masing," ucapnya.
Baca juga: KBRI Riyadh jelaskan sikap Arab Saudi tangguhkan layanan umroh
Selain itu, seluruh kementerian/lembaga juga diminta untuk membelanjakan uangnya dengan segera serta melakukan monitoring penggunaan belanja di daerah.
"Semua kementerian/lembaga harus membelanjakan uangnya segera dan akan dimonitor oleh Menteri keuangan, khusus di daerah saya dan Menkeu akan memonitor dan mengevaluasi realisasi anggaran semua daerah, nanti akan kelihatan mana yang realisasinya tinggi dan rendah," ujar Mendagri Tito Karnavian.
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020