Memang benar ada anggota Brimob yang terluka dalam kontak tembak yang terjadi, Rabu (26/2) di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, kata Kapolda di Jayapura, Kamis..
Dua warga sipil yang mengalami luka tembak, saat ini masih dirawat di RSUD Kenyam, kata Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.
Dikatakannya, dari laporan yang diterima kontak tembak berawal saat KKB menyerang pos TNI di kampung Koteka hingga terjadi baku tembak .
Korban anggota Brimob sudah dievakuasi ke Jakarta melalui Timika sedangkan yang warga sipil masih dirawat di RSUD Kenyam.
Dengan terjadinya penyerangan dan kontak tembak membuktikan kelompok bersenjata masih ada di wilayah tersebut, ungkap Irjen Pol Waterpauw seraya menambahkan faktor-faktor itulah yang menyebabkan keberadaan aparat keamanan tidak mungkin ditarik dari Nduga.
Keberadaan anggota TNI-Polri non organik itu berawal dari kasus penyerangan yang menewaskan 17 karyawan PT. Istaka Karya hingga menyebabkan aparat keamanan ditugaskan ke Nduga untuk melakukan penindakan hukum.
Apalagi hingga kini masih ada empat karyawan yang belum diketahui nasibnya sehingga selain melakukan penindakan hukum juga mengamankan pembangunan yang sudah dibangun, kata Irjen Pol Paulus Waterpauw.
Menanggapi pertanyaan terkait permintaan Wakil Bupati Nduga yang minta aparat keamanan non organik ditarik mantan Kapolda Sumut malah balik bertanya dimana keberadaan Pemda Nduga selama ini karena kelompok bersenjata masih terus menyerang aparat keamanan.
"Jangan politisasi keberadaan TNI-Polri di Nduga karena yang menjadi korban juga aparat keamanan, " tegas Irjen Pol Waterpauw.
Baca juga: Pasca kontak tembak situasi kamtibmas di Intan Jaya relatif kondusif
Baca juga: Kontak tembak dengan KKB di Ugimba, seorang anggota TNI gugur
Baca juga: Hukum kemarin, soal kerusuhan di Sumut hingga kontak tembak di Papua
Baca juga: Dua Brimob terluka saat kontak tembak di Tembagapura
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020