Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Pulau Sebaru Kecil lebih aman digunakan, dibandingkan Natuna, untuk observasi dan karantina bagi warga negara Indonesia (WNI) dari negara terdampak Covid-19 karena pulau tersebut tidak berpenduduk.
"Ini kan lebih aman karena pulaunya pulau kosong, tidak berpenduduk. Kami harapkan ini merupakan salah satu model cara kita menangkal penyakit menular," kata Wapres Ma'ruf dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Wapres juga menambahkan fasilitas yang akan didapat para WNI dari negara terdampak Covid-19 selama masa observasi dan karantina tidak akan kurang seperti di Natuna. Pemerintah tinggal melengkapi fasilitas yang ada di Pulau Sebaru Kecil karena pulau tersebut dulunya dipakai untuk rehabilitasi bagi pemakai narkoba, tambahnya.
"Sudah dipersiapkan dengan cukup. Fasilitasnya sudah, sebab itu kan dulu pernah sebagai tempat rehabilitasi narkoba, jadi sudah ada, cuma lebih dilengkapi dan diperkuat," kata Ma'ruf Amin di sela-sela kunjungan kerjanya di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Pemerintah memilih kawasan Pulau Sebaru Kecil di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta sebagai lokasi untuk observasi terhadap 188 WNI yang merupakan anak buah kapal (ABK) World Dream di Hongkong.
Observasi terhadap ratusan WNI itu dilakukan sebagai upaya deteksi dini terhadap paparan Covid-19 atau virus Corona yang saat ini kasusnya semakin meningkat antara lain di China, Hong Kong dan Korea.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan hingga saat ini tidak terdapat ABK World Dream yang terpapar virus Corona karena ratusan WNI tersebut sudah mendapat sertifikat kesehatan dari otoritas Hong Kong.
"(WNI) di World Dream itu sudah mendapatkan sertifikasi sehat, baik dari Pemerintah Hong Kong maupun tim dokter di kapal, jadi mereka dapat dua sertifikasi," kata Terawan.
Meskipun sudah dinyatakan bebas dari corona, Pemerintah Indonesia tetap ingin melakukan pemeriksaan ganda dengan memberlakukan karantina bagi 188 WNI tersebut ketika masuk ke Indonesia. Ratusan WNI dari Hong Kong tersebut dijemput dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 miliki TNI Angkatan Laut.
Sementara itu, terhadap WNI ABK Diamond Princess di Jepang, Pemerintah Indonesia akan mengevakuasi dengan menggunakan transportasi udara yang prosedurnya masih dibahas dengan Pemerintah Jepang.
Sedikitnya 70 WNI di Diamond Princess diizinkan oleh Pemerintah Jepang untuk dievakuasi ke Indonesia. Puluhan WNI tersebut juga akan diobservasi dan dikarantina di Pulau Sebaru Kecil untuk memastikan mereka terbebas dari Covid-19.
Baca juga: Menkes: Evakuasi WNI Diamond Princess tunggu slot penerbangan
Baca juga: WNI di Diamond Princess akan dievakuasi gunakan pesawat
Baca juga: Panglima TNI tinjau lokasi observasi 188 WNI di Pulau Sebaru Kecil
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020