Adik dari Katon Bagaskara itu telah menggunakan sepeda untuk aktivitas sehari-harinya sejak 10 tahun terakhir. Kehadiran MRT, menurut dia, memudahkannya sebagai pesepeda saat beraktivitas.
"Iya kan di MRT ada tempat kursi roda itu bisa ditaruh buat yang bawa sepeda ukuran 20 inci asal sepeda lipat. Kalau sepeda fullbike belum bisa dibawa ke Jakarta dan parkiran di Jakarta juga belum semua punya untuk sepeda," kata Nugie kepada ANTARA beberapa waktu lalu di Jakarta.
Selama membawa sepeda menggunakan MRT, Nugie mengaku tidak menemui kendala berarti. Pilihan waktu saat menaiki MRT menjadi pertimbangan utama yang dilakukan oleh Nugie.
"Kalau saya secara bukan orang kantoran mungkin enggak akan ngerasa ribet. Yang harus ditanyakan itu yang setiap hari kerja bawa sepeda," ujar Nugie.
Pelantun "Pelukis Malam" itu pun tak memaksakan diri membawa sepeda di MRT saat jam sibuk agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang lain.
"Saya pernah sengaja di jam sibuk pengin ngetes dari Tangerang. Ini mah enggak mungkin bawa sepeda ke angkutan umum. Mending saya gowes aja daripada bikin orang marah," tambahnya.
Meski demikian, Nugie mengatakan tidak menuntut pihak MRT untuk lebih memerhatikan para pesepeda. Dia hanya berharap nantinya MRT Jakarta dapat semakin mempercepat intensitas waktu kedatangan antar kereta di setiap stasiun agar tidak terlalu terjadi penumpukan penumpang di jam sibuk.
"Saya enggak menuntut apa-apa, saya cuma bilang semoga rute bolak-baliknya makin banyak. Bukan diperbaiki tempat khusus (sepeda) segala macam. Kita pesepeda sangat tahu diri," imbuhnya.
Baca juga: Dirut MRT Jakarta: Kepuasan pengguna sampai 82,9 persen
Baca juga: Rachel Amanda tidak gengsi naik MRT
Baca juga: Perdana, peragaan busana dihelat di MRT Jakarta
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020