Pada kegiatan yang berlangsung di Kantor Kemenpora itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut menyaksikan penandatanganan kerja sama dan MoU untuk tiga cabang olahraga tersebut.
Baca juga: Mantan Ketua KONI akui minta percepatan pencairan dana hibah Kemenpora
Penandatanganan itu dilakukan oleh Pejabat Pembuat Komiten (PPK) PPON Kemenpora Yayan Rubaeni dengan Ketua Umum PB Perbakin Joni Supriyanto, Ketua Umum PB TI H.M. Thamrin Marzuki, dan Ketua Umum PB Pertina Johni Asadoma.
"Kami lakukan ini secara transparan dan akuntabel. Kita lihat dari yang mengajukan semuanya tidak ada yang penuh (usulannya) disetujui," ujar Zainudin.
Dalam penekenan MoU itu, PB Perbakin mendapat jatah anggaran sebesar Rp7,9 miliar dari usulan awal Rp9,9 miliar. Sedangkan PB TI mendapat jatah Rp3,6 miliar dari pengajuan Rp3,7 miliar.
Baca juga: PB ISSI dan PELTI teken MoU pelatnas Olimpiade 2020
Selanjutnya, Kemenpora juga menyetujui anggaran PB Pertina sebesar Rp5,2 miliar dari usulan awal Rp 7,3 miliar.
Selain untuk Pelatnas Olimpiade 2020, anggaran tersebut juga diberikan untuk pembinaan jangka panjang atlet pelapis maupun junior untuk persiapan SEA Games 2021, Asian Games 2022, dan Olimpiade 2024. Harapannya konsistensi prestasi dan target jangka panjang bisa terealisasi.
Baca juga: Kemenpora dan tiga cabor tandatangani MoU pelatnas Olimpiade 2020
Baca juga: Kemenpora siap coret kegiatan yang tak sesuai prioritas program kerja
Adapun komponen dana tersebut, untuk mendanai fasilitas setiap cabang olahraga meliputi honorarium, akomodasi, try out, try in, training camp, suplemen, peralatan, asuransi, BPJS ketenagakerjaan untuk manajer, pelatih, dan tenaga pendukung.
Sebelumnya, Kemenpora juga telah melakukan penandatanganan MoU bersama beberapa induk cabang olahraga lainnya, antara lain PBSI, PABBSI, PBVSI, PB ISSI, dan PP PELTI. Masih ada PODSI, FPTI, dan PSOI yang masih dalam tahap review.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020