• Beranda
  • Berita
  • BUMN Indonesia diundang berinvestasi di infrastruktur Bangladesh

BUMN Indonesia diundang berinvestasi di infrastruktur Bangladesh

28 Februari 2020 19:16 WIB
BUMN Indonesia diundang berinvestasi di infrastruktur Bangladesh
Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir (kiri) dan Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan bersalaman di Kementerian BUMN, Jakarta pada Jumat (28/2/2020). ANTARA/Dokumentasi Kementerian BUMN

Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang baik dalam hal politik, ekonomi, maupun perdagangan. Kerja sama di beberapa sektor menjadi bukti bahwa Indonesia menaruh perhatian yang serius terhadap Bangladesh.

Menteri Perkeretaapian Bangladesh Nurul Islam Sujan mengundang badan usaha milik negara Indonesia untuk berinvestasi di sektor infrastruktur negara tersebut.

"Kami juga ingin mengundang Indonesia untuk berinvestasi di sektor infrastruktur di negara kami,” ujar Nurul Islam Sujan di Jakarta, Jumat.

Delegasi Bangladesh yang terdiri atas Menteri Perkeretaapian Nurul Islam Sujan bersama beberapa pejabat Kementerian Perkeretaapian  serta Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Azmar Kabir berkunjung ke Kementerian BUMN Republik Indonesia di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Erick Thohir: Pembangunan pembangkit di Bangladesh dikaji kembali

Delegasi Bangladesh tersebut berencana untuk menawarkan kerja sama bilateral, antara lain terkait infrastruktur yang tengah dikembangkan di negara itu.

Menteri BUMN Republik Indonesia Erick Thohir mengatakan bahwa Indonesia dan Bangladesh memiliki hubungan bilateral yang baik dalam hal politik, ekonomi, maupun perdagangan. Kerja sama di beberapa sektor menjadi bukti bahwa Indonesia menaruh perhatian yang serius terhadap Bangladesh.

“Saya ingin memastikan bahwa hubungan kedua negara terus terjalin dengan baik. Terima kasih telah bekerja sama dengan BUMN kami sejak 2006 untuk menyuplai gerbong kereta atau lokomotif di Bangladesh, kami sangat menantikan dukungan yang bisa diberikan untuk membangun perekonomian di Bangladesh,” kata Erick.

Menteri BUMN tersebut menambahkan bahwa selain kerja sama dengan INKA, terdapat peluang kerja sama lainnya, seperti pembangunan Power Plan dan LNG melalui PT Pertamina (Persero) Tbk, dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Baca juga: Erick Thohir: BUMN akan ikut tender 1.050 gerbong kereta Bangladesh

"Untuk membangun perekonomian, listrik tentu sangat penting sehingga peluang kerja sama ini menjadi sesuatu yang harus kita diskusikan di masa depan,” ujar Erick.

Nilai kerja sama antara Indonesia dan Bangladesh tercatat meningkat dari semula 1,45 miliar dolar pada 2014 menjadi 1,97 miliar dolar AS pada 2018.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020