Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Yedi mengatakan hujan deras tersebut mengakibatkan sejumlah aliran sungai di Kabupaten Sumedang meluap. Alhasil permukiman warga dan sejumlah jalan raya terendam banjir.
"Itu karena hujan cukup deras di wilayah Kabupaten Sumedang, juga aliran Sungai Cikeruh dan Sungai Citarik yang di Cimanggung. Jadi air meluap dan tidak tertampung," kata Yedi di Sumedang, Jumat.
Menurutnya banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Jatinangor dengan ketinggian hingga mencapai dua meter. Sedangkan di Kecamatan Cimanggung permukaan banjir setinggi 1,5 meter dan di Kecamatan Sumedang Utara mencapai satu meter.
Sejauh ini, pihak BPBD Kabupaten Sumedang mencatat ada 45 kepala keluarga dan 155 jiwa terdampak banjir di Kecamatan Cimanggung. Kemudian di Kecamatan Sumedang Utara banjir berdampak terhadap satu masjid dan 28 unit rumah warga.
"Untuk yang yang di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, saat ini masih dalam pendataan," katanya.
Saat ini menurutnya pihak BPBD masih melakukan proses evakuasi terhadap warga di Kecamatan Jatinangor. Untuk di dua kecamatan lainnya, kata dia, proses evakuasi sudah selesai.
Sementara itu, Ikbal Gozali, salah seorang warga Sumedang mengatakan banjir di Kecamatan Jatinangor memutus akses jalan raya. Akibatnya, dirinya perlu melalui jalur alternatif lain yang memakan waktu lebih lama.
"Pengendara mobil tidak bisa lewat dan harus putar arah dari Jatinangor ke Desa Sayang, akibatnya memakan waktu yang lama karena harus putar arah," kata Ikbal.
Baca juga: Satu keluarga terjebak banjir di Sumedang
Baca juga: Jalur nasional kawasan Kahatex Sumedang kembali dilanda banjir
Baca juga: Banjir hambat jalan nasional Bandung-Garut
Baca juga: Banjir di jalur Bandung-Garut masih setinggi 50 cm
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020