• Beranda
  • Berita
  • Pendidikan Muhammadiyah Lebak sosialisasikan toleransi

Pendidikan Muhammadiyah Lebak sosialisasikan toleransi

1 Maret 2020 21:06 WIB
Pendidikan Muhammadiyah Lebak sosialisasikan toleransi
Dokumen - Konferensi pers pernyataan sikap Muhammadiyah dan masyarakat sipil soal RUU Cipta Lapangan Kerja Omnibus Law di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (28/1/2020) ANTARA/Anom Prihantoro

Kita hingga kini kehidupan di masyarakat penuh kedamaian juga saling menghormati dan menghargai di tengah perbedaan suku, bahasa, agama dan adat

Majelis pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Lebak, Banten menyosialisasikan program toleransi dan keberagaman guna menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Semua sekolah yang dikelola Muhammadiyah itu harus memiliki sikap toleransi dan keberagamaan sebagaimana surat Alkafiruun 'Lakum dinukum waliyadin' atau untukmu agamamu dan untukku agamaku," kata Ketua Majelis Pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Lebak H Nurjaya di Lebak, Minggu.

Baca juga: FKUB Majene ajak pemuda bangun toleransi cegah radikalisme

Masyarakat Indonesia yang memiliki keberagamaan perbedaan agama, ras, bahasa, budaya dan lainnya dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus terwujud sikap toleransi.

Sikap toleransi dengan saling menghargai, menghormati terhadap keberagamaan masyarakat akan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Sekjen Rabithah Alam Islami: kedepankan nilai bersama bangun toleransi

Karena itu, toleransi dan keberagamaan wajib dilestarikan dan dipelihara oleh semua siswa Muhammadiyah.

Pihaknya belum lama ini, kata dia, melakukan bimbingan teknis (Bintek) penguatan toleransi dan keberagamaan kepada kepala sekolah dan guru.

Tujuan bintek itu untuk mendorong pengembangan sikap toleransi dan keberagamaan agar siswa-siswi mencintai NKRI.

Baca juga: Menko Polhukam: Umat Islam menjunjung tinggi nilai toleransi

"Kami minta kegiatan sosialisasi toleransi dan keberagamaan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan aman, nyaman dan damai," kata mantan Kepala SMPN 4 Rangkasbitung.

Menurut dia, kehadiran pendidikan Muhammadiyah tentu membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Saat ini, jumlah pendidikan Muhammadiyah di Kabupaten Lebak puluhan unit pada jenjang SMA dan SMK dan semua itu mengembangkan sikap toleransi dan keberagamaan.

Sebab, sikap toleransi dapat mencegah timbulnya perpecahan di tengah masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Keanekaragaman yang ada di Indonesia, kata dia, sebagai anugerah dari Allah SWT yang harus dijaga untuk menguatkan persatuan dan kesatuan.

"Kita hingga kini kehidupan di masyarakat penuh kedamaian juga saling menghormati dan menghargai di tengah perbedaan suku, bahasa, agama dan adat," katanya.

Ia mengatakan bentuk toleransi dan keberagamaan juga pengelola pendidikan Muhammadiyah di Provinsi Papua juga siswa-siswinya didominasi dari kalangan non-muslim.

Selama ini, toleransi dan keberagamaan tetap pendidikan Muhammadiyah mencintai keberagaman dalam masyarakat majemuk atau beragam itu.

"Kami terus mengembangkan sikap toleransi, kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa dengan menerapkan kehidupan sehari-hari," katanya.
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020