"Ketoke apik (kelihatannya bagus), mendung-mendung neng Temanggung...., tapi itu besok," katanya saat tampil di Halaman Gedung Pemuda Temanggung, Minggu (1/3) malam.
Ia menuturkan kalau lagu tentang beberapa daerah seperti Yogyakarta, Semarang sudah ada, kalau Temanggung belum ada.
Banyak hal yang bisa diangkat dari Temanggung, karena wilayah di antara Gunung Sumbing, Sindoro, dan Perahu tersebut merupakan penghasil tembakau terbaik dan juga merupakan penghasil kopi.
Baca juga: Didi Kempot bicara soal mengatasi patah hati
Pementasan Didi Kempot dalam ulang tahun ke-5 perusahaan pengembang Ariston tersebut mampu menyedot ribuan penonton.
Meskipun sejak Minggu sore hujan, tidak menghalangi sobat ambyar untuk menyaksikan idolanya secara langsung mendendangkan lagu-lagu berbahasa Jawa.
Didi Kempot yang tampil sekitar 1 jam di hadapan penggemarnya, membawakan sebanyak delapan lagu andalannya, yakni Cidro, Banyu Langit, Kalung Emas, Layang Kangen, Tanjung Emas Ninggal Janji, Suket Teki, Stasiun Balapan, dan Pamer Bojo.
Didi menyampaikan Indonesia kaya akan budaya, termasuk bahasa Jawa harus dilestarikan. "Kami sangat senang, banyak kaum muda khususnya sobat ambyar yang cinta lagu-lagu saya yang berbahasa Jawa," katanya.
Baca juga: BNN kukuhkan Didi Kempot sebagai relawan antinarkoba
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020