• Beranda
  • Berita
  • PDEI: Komunikasi dengan negara endemik penting lacak potensi Covid-19

PDEI: Komunikasi dengan negara endemik penting lacak potensi Covid-19

2 Maret 2020 16:05 WIB
PDEI: Komunikasi dengan negara endemik penting lacak potensi Covid-19
Ketua Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) Dr. Mohammad Adib Khumaidi di acara temu media terkait virus Covid-19 di Jakarta, Sabtu (29/2/2020). ANTARA/Katriana/aa.
Ketua Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia (PDEI) Dr. Mohammad Adib Khumaidi mengatakan komunikasi dengan negara-negara lain, terutama yang telah terkena dampak Covid-19 penting dilakukan guna melacak kemungkinan pola penularan virus tersebut.

"Komunikasi dalam konteks untuk saling menjaga, melakukan proses screening yang baik," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Tujuannya, agar bisa sama-sama mengurangi dampak virus berbahaya tersebut.

Baca juga: Pengawasan kesehatan di pelabuhan Batam diperketat

Baca juga: Antisipasi corona, Kemenhub perketat pelabuhan penyeberangan

Baca juga: Perhimpunan dokter imbau warga tidak panik, tapi waspadai COVID-19


Ia mengatakan pemerintah saat ini perlu memberi perhatian khusus terhadap pergerakan orang-orang yang berasal dari negara terkena dampak sehingga pada saat masyarakat memeriksakan diri dengan keluhan atau gejala Covid-19, petugas medis dapat lebih mudah melacak kemungkinan riwayat kontak dengan orang yang berasal dari negara terdampak.

"Apakah ada riwayat bepergian dari daerah-daerah endemik, bukan hanya China. Karena kita tahu daerah endemik juga cukup banyak," katanya.

Lebih lanjut, ia meminta masyarakat yang memeriksakan diri untuk juga melaporkan dengan jujur kepada petugas medis apabila mereka pernah menjalin kontak dengan orang-orang yang berasal dari negara endemik sehingga bisa langsung dilokalisir.

"Karena kalau datangnya di awal, masih gejala-gejala awal, itu akan lebih mudah untuk disembuhkan daripada ketika masuk sudah dengan gejala yang berat," ujarnya.*

Baca juga: Lacuna Coil batal ke Jakarta akibat virus corona

Baca juga: Bulgaria tak terapkan larangan berpergian ke Indonesia terkait Corona

Baca juga: Cara paling ampuh mencegah virus corona

Pewarta: Katriana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020