• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah sudah periksa 155 spesimen Covid-19 dan masih 2 positif

Pemerintah sudah periksa 155 spesimen Covid-19 dan masih 2 positif

3 Maret 2020 17:27 WIB
Pemerintah sudah periksa 155 spesimen Covid-19 dan masih 2 positif
Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes sekaligus Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto (kanan) memberikan keterangan pada media terkait perkembangan Covid-19 di Kementerian Kesehatan Jakarta, Selasa (3/3/2020). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Balitbankes) sudah memeriksa 155 spesimen virus corona jenis baru (Covid-19) hingga Selasa ini dengan hasil 2 spesimen dinyatakan positif.

"Di seluruh Indonesia kami pada hari ini sudah periksa 155 spesimen, diantaranya ada 2 positif yang kemarin itu, ini data akumulatif. Kemudian masih ada 2 yang belum selesai diperiksa karena spesimen baru masuk dan lainnya negatif," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Yurianto pada hari ini ditunjuk sebagai juru bicara untuk penanganan Covid-19.

Pada Senin (2/3), Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun di Depok, Jawa Barat, positif terjangkit Covid-19 dan sedang dirawat di RS Penyakit Infeksi Sulianti Suroso sejak 1 Maret 2020.

"Ini berasal dari 44 rumah sakit di 23 provinsi. Nah, spesimen ini diambil dari mekanisme kewaspadaan kita bahwa semua orang yang masuk ke Indonesia yang berasal dari negara yang transmisi human to human-nya, kita yakini ada, DNA kuat, ini kita jadikan kelompok orang dalam pemantauan," kata Yuri.

Dia mengatakan orang-orang tersebut dipantau terus-menerus dan diikuti pergerakannya.

"Tentunya ini menggunakan data track yang mereka sampaikan dan dari data ini manakala ada yang sakit dengan gejala mengarah ke influenza berat, maka kelompok ini yang kita masukkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). PDP ini lah yang kemudian kita periksa spesimennya," kata Yuri.

PDP tersebut, menurut data Kemenkes, sebanyak 155 orang diambil spesimennya. "Sekarang masih berjalan terus."

Baca juga: Seorang WNI sesak nafas dirawat di RSP Rotinsulu Bandung

Baca juga: IAKMI: Penanganan corona perlu libatkan seluruh kemampuan

Baca juga: Kemenkes tetapkan tiga RS di Papua tangani Covid-19



ABK kapal

Sedangkan terkait dengan 188 orang kru kapal pesiar World Dream yang saat ini sedang diobservasi di pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Yuri menegaskan bahwa seluruh spesimen dinyatakan negatif Covid-19.

"Data yang kami himpun sejak hari pertama masuk KRI Soeharso, seluruhnya kondisi sehat. Pemantauan yang dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan setiap 12 jam, dari pagi, kemudian sore hari atau malam. Tidak ada yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat. Semua berada di bawah dan rata-rata 36 derajat," ujar Yuri.

Ke-188 awak kapal tersebut juga tidak ada yang mengeluhkan tidak enak badan, panas, batuk atau sesak tidak ada.

Sementara 68 orang WNI yang berasal dari kapal pesiar Diamond Princess masih diproses spesimennya.

"Seluruh spesimen sudah kami ambil dan sekarang dalam proses diselesaikan. Sudah 60 lebih yang selesai tadi pagi dan semuanya negatif. Sisanya siang ini mestinya selesai," kata Yuri.

Ia berharap seluruh awak kapal di Diamond Princess hasilnya negatif meskipun seperti diketahui kapal Diamond Princess memiliki kerawanan tinggi karena pernah menjadi episentrum Covid-19.

"Intensitas kasus positifnya cukup tinggi, hampir sekitar 20 persen, jauh lebih tinggi dari kota Wuhan sendiri yang awal-awalnya hanya 5 persen dan kerawanan kapal ini dalam ruang terbatas, tertutup kompartemen dan memiliki potensi penularan human to human'yang sangat kuat karena kita tahu juga ruangan kapal itu sempit sehingga keseluruhan mungkin kontak dekat," ungkap Yuri.

Hingga Selasa (3/3) sore terkonfirmasi di dunia ada 90.427 orang yang terinfeksi Covid-19 dengan 3.116 kematian,  47.928 orang dinyatakan sembuh.

Kasus di China mencapai 80.143 kasus, di Korea Selatan 4.335 kasus, di Italia 2.036 kasus, di Iran 1.501. Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 66 kematian dibanding kasus yang positif.

Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.*

Baca juga: Tiba di Sebaru, KRI dr Soeharso bawa 69 ABK Diamond Princess

Baca juga: Danlantamal III ikut evakuasi 69 WNI ABK Diamond Princess

Baca juga: Kogasgabpad siapkan 60 pendamping kesehatan bagi ABK Diamond Princess

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020