• Beranda
  • Berita
  • Sumsel rencanakan bentuk satuan tugas antisipisasi COVID-19

Sumsel rencanakan bentuk satuan tugas antisipisasi COVID-19

3 Maret 2020 18:48 WIB
Sumsel rencanakan bentuk satuan tugas antisipisasi COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini, Selasa (3/3) (ANTARA/Aziz Munajar/20)

Kami minta masyarakat tidak panik, yang penting usaha pencegahannya ditingkatkan dengan pola hidup bersih, dan jangan mudah termakan informasi-informasi hoaks."

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan berencana membentuk satuan tugas antisipasi dan penanganan wabah COVID-19 pasca temuan kasus positif di Depok Jawa Barat.

Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini, Selasa, mengatakan satgas dibentuk untuk meningkatkan koordinasi semua pihak dalam mendeteksi dini serta meredam dampak virus Corona yang kian meresahkan masyarakat.

Baca juga: Cara hindari stres karena panik hadapi informasi virus corona

Baca juga: Indonesia miliki kemampuan uji laboratorium Covid-2019

Baca juga: Pemerintah tambah 10 laboratorium pemeriksaan COVID-19


"Kami sedang menyiapkan draft untuk pembentukan satagasnya yang melibatkan semua pihak, sebagai penanggung jawabnya nanti tentu gubernur," ujar Lesty usai rapat koordinasi penanggulangan COVID-19 di Bandara SMB II Palembang.

Selain pembentukan satgas, pihaknya juga merencanakan pemilihan lokasi gedung khusus karantina jika terdapat temuan kasus Corona, bersama Angkasa Pura II dan KKP lokasi tersebut akan diusulkan pihaknya ke Kemenkes RI serta kemungkinan tidak hanya satu lokasi.

Menurut dia dengan diumumkannya kasus positif pertama di Depok maka kewaspadaan harus ditingkatkan baik dari sisi pemerintah maupun kemandirian masyarakat.

Pintu-pintu masuk Sumsel seperti bandara dan pelabuhan perlu mengawasi warga di kedatangan internasional maupun domestik, kata dia, termasuk mengaktifkan pemindai suhu tubuh di kedatangan domestik Bandara SMB II Palembang.

Tak hanya itu, ia meminta masyarakat meningkatkan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan maupun menyentuh benda-benda di tempat umum, serta memperkuat imunitas tubuh dengan pola makan dan istirahat cukup.

"Kami imbau juga kepada masyarakat agar jangan ikut berkumpul di keramaian, atau jika memang terdesak maka gunakanlah masker," jelas Lesty.

Sementara terkait masker yang mulai langka di toko-toko dan pasar, ia menyebut kelangkaan terjadi karena permintaan yang meningkat di tengah kepanikan sebagian masyarakat dalam menanggapi isu Corona.

"Kami minta masyarakat tidak panik, yang penting usaha pencegahannya ditingkatkan dengan pola hidup bersih, dan jangan mudah termakan informasi-informasi hoaks," tegas Lesty.

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020