• Beranda
  • Berita
  • Wall Street turun tajam, meski Fed pangkas suku bunga darurat

Wall Street turun tajam, meski Fed pangkas suku bunga darurat

4 Maret 2020 06:06 WIB
Wall Street turun tajam, meski Fed pangkas suku bunga darurat
Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/pri.
Saham-saham di Wall Street turun tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi), dengan Dow ditutup turun lebih dari 780 poin, meskipun ada pemotongan suku bunga darurat oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 785,91 poin atau 2,94 persen, menjadi ditutup di 25.917,41 poin. Indeks S&P 500 berkurang 86,86 poin atau 2,81 persen, menjadi berakhir di 3.003,37 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 268,07 poin atau 2,99 persen, menjadi 8.684,09 poin.

Dari 11 sektor utama S&P 500, semua berakhir di wilayah negatif dengan sektor teknologi jatuh 3,79 persen, mewakili kelompok berkinerja terburuk.

Saham American Express dan 3M Company keduanya merosot lebih dari lima persen, memimpin penurunan dalam kelompok saham Dow.

Pasar mengalami lonjakan berumur pendek di awal sesi setelah bank sentral AS menurunkan kisaran target untuk suku bunga dana federal sebesar 50 basis poin menjadi 1-1,25 persen di tengah kekhawatiran Covid-19.

Baca juga: Wall Street anjlok dalam 6 hari beruntun, Virus Corona menyebar cepat

Dalam pengumuman yang mengejutkan, The Fed mengatakan bahwa "mengingat risiko-risiko ini dan dalam mendukung pencapaian pekerjaan maksimum dan tujuan stabilitas harga", Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), badan pengaturan kebijakan Fed, memutuskan untuk memotong suku bunga acuan sebesar 0,5 poin persentase.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa sejak pertemuan FOMC Januari, penyebaran virus corona telah membawa tantangan dan risiko baru. "Besarnya dan seriusnya efek keseluruhan pada ekonomi AS tetap sangat tidak menentu dan situasinya tetap berubah-ubah," kata Powell.

"Dengan latar belakang ini, Komite menilai bahwa risiko terhadap prospek AS telah berubah secara material," katanya. "Sebagai tanggapan, kami telah melonggarkan sikap kebijakan moneter untuk memberikan lebih banyak dukungan kepada ekonomi."

Baca juga: Wall Street jatuh terburuk, terseret kejatuhan saham teknologi

Sehari sebelumnya, ekuitas AS menguat secara besar-besaran, dengan indeks Dow melonjak hampir 1.300 poin, ketika Wall Street berusaha untuk pulih dari penurunan tajam pekan lalu. Indeks 30 saham unggulan ini mencatat kenaikan satu hari terbaik dalam sejarah dan persentase kenaikan terbaik sejak 23 Maret 2009, menurut data FactSet.

Indeks S&P 500 terangkat 136,01 poin atau 4,6 persen, menjadi ditutup di 3.090,23 poin. Sebelumnya, indeks S&P 500 jatuh untuk hari ketujuh berturut-turut dan mengalami penurunan mingguan terbesar sejak krisis keuangan global 2008.

Sementara itu, Indeks Komposit Nasdaq meningkat 384,8 poin atau 4,49 persen, menjadi berakhir di 8.952,17 poin. Indeks Dow dan Nasdaq juga mencatat penurunan persentase mingguan terdalam mereka sejak Oktober 2008 pada pekan lalu.

Baca juga: Wall Street bervariasi, Dow dan S&P 500 terseret saham Apple

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020