"Kami dapat arahan dari pimpinan untuk pencegahan, bukan karena virus corona sudah masuk Aceh tapi kita mencegah," kata Staf Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Trans Kutaraja Hilman Abdillah di Banda Aceh, Rabu.
Baca juga: Warga Kudus usai pulang dari Korea dirawat di ruang isolasi
Dia menyebutkan penyemprotan antiseptik tersebut sesuai dengan instruksi pemimpin di jajaran Dinas Perhubungan Aceh, dalam menyikapi penyebaran COVID-19 di daerah Serambi Mekkah.
Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo juga telah mengumumkan bahwa terdapat dua orang WNI asal Depok, Jawa Barat yang positif terjangkit COVID-19.
Ia menjelaskan bus Trans Kutaraja merupakan transportasi publik yang kerap digunakan siapa pun, baik penumpang dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, terminal bus, maupun Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Banda Aceh.
Baca juga: Dinkes pantau warga Kota Madiun pulang dari luar negeri
"Jadi bukan karena virus corona sudah masuk ke Aceh, ini untuk pencegahan sehingga masyarakat lebih aman dan tetap bisa menggunakan fasilitas transportasi publik," katanya.
Dia mengaatakan, COVID-19 itu penularannya kerap akibat memegang bekas sentuhan seseorang yang suspect, sehingga petugas lakukan penyemprotan antiseptik tersebut pada beberapa bagian dalam bus seperti handle serta sejumlah bagian yang kerap dipegang warga ketika menaiki bus.
“Ini hari pertama kita lakukan. Dalam sehari itu pramugara ada dua kali melakukan pembersihan dan penyemprotan. Gerakan ini belum diketahui akan berlangsung sampai kapan, sesuai arahan pimpinan," katanya.
Dishub Aceh saat ini hanya melakukan penyemprotan pada bus Trans Kutaraja, namun tidak tertutup kemungkinan ke depannya juga akan menyemprot pada transportasi umum lainnya.
Baca juga: Bupati Purwakarta imbau masyarakat tidak panik terhadap corona
Baca juga: Kondisi rumah sakit ex-Camp Vietnam rusak berat
Baca juga: DKI usulkan RSUD Cengkareng dan Pasar Minggu jadi RS rujukan
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020