• Beranda
  • Berita
  • Dinkes Surabaya distribusikan masker ke 63 puskesmas

Dinkes Surabaya distribusikan masker ke 63 puskesmas

5 Maret 2020 10:47 WIB
Dinkes Surabaya distribusikan masker ke 63 puskesmas
Petugas Dinas Kesehatan Kota Surabaya membagikan masker kepada staf kelurahan di Kota Surabaya, Jatim. ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mendistribusikan sekitar 9.892 boks masker yang setiap boks isinya 50 lembar ke 63 puskesmas di Kota Pahlawan, Jawa Timur, untuk antisipasi penyebaran virus corona.

"Jadi, dalam rangka darurat bencana itu, masing-masing kelurahan mendapatkan masker 10 boks," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, langkah tersebut sudah sesuai dengan Permenkes 74 tahun 2017 tentang standar pelayanan kefarmasian yakni proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan berjenjang, PKM diminta menyediakan data pemakaian obat.

Baca juga: Gubernur: Polisi akan tindak tegas penimbun masker di Jabar
Baca juga: David Tobing: Hakim harus lakukan penemuan hukum jerat penimbun masker


Selanjutnya Instalasi farmasi kabupaten/kota melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat di wilayah kerjanya, menyesuaikan anggaran yang tersedia dan memperhitungkan waktu kekosongan obat, buffer stok serta menghindari stok berlebih.

"Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer 6 bulan. Persediaan itu kemudian didistribusikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan-kelurahan," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya sudah membagi-bagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020 atau tepatnya ketika ada ramalan bahwa akan ada gunung meletus sesuai dengan prediksi BMKG.

"Ingat teman-teman waktu aku ngomong ada ramalan yang sesuai dengan BMKG bahwa akan ada gunung meletus? Sebetulnya pada saat itu saya sudah perintahkan kepada dinkes untuk menyimpan persediaan masker, persediaan baju yang kayak astronot. Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswi timbun persediaan masker untuk bantu biaya kuliah
Baca juga: Timbunan masker di Tangerang akan dikirim ke luar negeri


Menurut Risma, masker dan baju khusus itu sebetulnya dipersiapkan apabila sewaktu-waktu ada kejadian gunung meletus seperti ramalan tersebut. Hal serupa pernah dilakukannya ketika ada kejadian Gunung Kelud meletus, yang mana saat itu Pemerintah Kota Surabaya membagi-bagikan masker kepada seluruh warga Kota Surabaya.

Oleh karena itu, Wali Kota Risma memastikan bahwa posisi masker-masker itu kini berada di kelurahan-kelurahan se-Kota Surabaya, bukan lagi di Dinas Kesehatan.

Ia juga menegaskan bahwa alasan utama didistribusikan ke kelurahan supaya ketika ada kejadian yang tidak diduga, bisa langsung gerak cepat membagi-bagikan kepada warganya.

"Jadi, sekarang masker itu ada di kelurahan-kelurahan. Itu sudah saya bagikan sejak Januari. Kalau ada kejadian, warga bisa lebih cepat dibagikan maskernya, tidak perlu nunggu aku,” ujarnya.

Tak lama kemudian, ada kejadian virus corona ini, sehingga dia kembali menanyakan kepada Dinas Kesehatan soal distribusi masker ini. Bahkan, ia juga meminta untuk terus membagikan ke puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan.

"Jadi, sekali lagi sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan aku terus menimbun, itu juga gratis tidak saya jual," katanya.

Baca juga: Polisi ancam tindak tegas oknum manfaatkan keresahan akibat corona
Baca juga: Harga masker meroket karena harga tinggi dari distributor
Baca juga: Polisi temukan masker ilegal saat sidak di Pasar Pramuka

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020