"Hari ini sesuai amanah Pak Gubernur dan Pemprov DKI kami mendapatkan kurang lebih stok kita sejuta masker," kata Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Kamis sore.
Menurut Arief, sejuta lembar masker dikemas dalam 20 ribu kotak isi 50 lembar per kotak.
Masker produksi lokal itu dijual di 87 titik jaringan distribusi seperti Jakmart dan Jakgrosir yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan.
Harga satu kotak masker dibanderol Rp125 ribu atau lebih murah dari harga pasaran saat ini berkisar Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per kotak untuk jenis yang sama.
Stok masker tersebut saat ini disimpan di Gudang Pasar Jaya dan sebagian di antaranya telah didistribusikan melalui minimarket Jakmart Pasar Pramuka.
"Kita akan distribusi secara berkala tergantung dengan situasi pasar," katanya.
Baca juga: Polres Jakarta Utara ambil diskresi khusus terkait masker sitaan
Arief menambahkan, kenaikan harga masker di Pasar Pramuka sebagai barometer harga di Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan konsumen sejak wabah corona merebak.
"Pasar Pramuka ini barometernya bahkan bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia, jadi kalau bisa Pasar Pramuka ini turun harga, Insya Allah ini bermanfaat dan kita dapat berkahnya," katanya.
Salah satu pedagang Toko Graha Medika Pasar Pramuka, Deni Kusnaedi (27) mengatakan. upaya menstabilkan harga perlu didukung dengan pengentasan penimbunan barang oleh oknum.
"Sejak dua pekan terakhir stok masker kita kosong. Kalau cuma stok sejuta masker sepertinya kurang. Kalau mau serius tindak dan tangkap pelaku penimbunan masker," katanya.
Baca juga: Meneguhkan kemanusiaan hadapi corona
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020