• Beranda
  • Berita
  • Pasar Jaya distribusikan sejuta masker seharga Rp125 ribu per kardus

Pasar Jaya distribusikan sejuta masker seharga Rp125 ribu per kardus

5 Maret 2020 17:07 WIB
Pasar Jaya distribusikan sejuta masker seharga Rp125 ribu per kardus
Pegawai Perumda Pasar Jaya menurunkan sejumlah kardus berisi masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). Dirut Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan pihaknya memiliki stok masker bedah produksi lokal sebanyak sejuta lembar untuk menstabilkan harga pasaran yang kini melambung tinggi imbas wabah corona. (ANTARA/Andi Firdaus).
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya mendistribusikan total sejuta lembar masker bedah seharga Rp125 ribu per kardus (box) di sejumlah kawasan di Jakarta.

"Hari ini sesuai amanah Pak Gubernur dan Pemprov DKI kami mendapatkan kurang lebih stok kita sejuta masker," kata Dirut Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Kamis sore.

Menurut Arief, sejuta lembar masker dikemas dalam 20 ribu kotak isi 50 lembar per kotak.
Masker produksi lokal itu dijual di 87 titik jaringan distribusi seperti Jakmart dan Jakgrosir yang ada di setiap kecamatan dan kelurahan.

Harga satu kotak masker dibanderol Rp125 ribu atau lebih murah dari harga pasaran saat ini berkisar Rp250 ribu hingga Rp300 ribu per kotak untuk jenis yang sama.

Stok masker tersebut saat ini disimpan di Gudang Pasar Jaya dan sebagian di antaranya telah didistribusikan melalui minimarket Jakmart Pasar Pramuka.

"Kita akan distribusi secara berkala tergantung dengan situasi pasar," katanya.

Baca juga: Polres Jakarta Utara ambil diskresi khusus terkait masker sitaan
Dirut Pasar Jaya Arief Nasrudin memperlihatkan jenis masker bedah yang saat ini distok sebanyak seuta lembar di Jakmart Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (5/3/2020). Arief mengatakan pihaknya sedang berupa menstabilkan harga pasaran masker yang kini melambung tinggi imbas wabah corona. (ANTARA/Andi Firdaus)

Arief menambahkan, kenaikan harga masker di Pasar Pramuka sebagai barometer harga di Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan konsumen sejak wabah corona merebak.

"Pasar Pramuka ini barometernya bahkan bukan cuma Jakarta, tapi Indonesia, jadi kalau bisa Pasar Pramuka ini turun harga, Insya Allah ini bermanfaat dan kita dapat berkahnya," katanya.

Salah satu pedagang Toko Graha Medika Pasar Pramuka, Deni Kusnaedi (27) mengatakan. upaya menstabilkan harga perlu didukung dengan pengentasan penimbunan barang oleh oknum.

"Sejak dua pekan terakhir stok masker kita kosong. Kalau cuma stok sejuta masker sepertinya kurang. Kalau mau serius tindak dan tangkap pelaku penimbunan masker," katanya.
Baca juga: Meneguhkan kemanusiaan hadapi corona

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020