"Sebelum meyakinkan ke keluarga, kita perlu menyakinkan diri kita dulu. Kita harus paham, aware dulu, kita kalau mau mencari pasangan apa yang kita butuhkan. Visi seperti apa kalau mau berkeluarga. Komunikasikan ini ke pasangan dulu," ujar dia dalam peluncuran kampanye #SpeakUpForLove di Jakarta, Kamis.
Setelah itu, coba komunikasikan pada orang tua. Pahami apa yang orang tua inginkan dari pasangan kita, keberatan-keberatan mereka.
"Sebelum ngomong dengarkan dulu apa concerned orang tua dan orang sekitar, apa keberatan-keberatan mereka. Dari situ berusaha tunjukan apa yang mereka khawatirkan tidak akan terjadi," tutur Pingkan.
Baca juga: Usai putus, perlukah masih menghubungi si dia?
Baca juga: Cara terbaik bilang putus kepada pacar
Sebagai contoh, jika orang tua keberatan pada profesi pasangan karena penghasilannya dipandang tak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari nantinya, coba yakinkan kekhawatiran ini tidak akan terjadi.
"Tunjukan dia pekerja keras, bisa punya penghasilan cukup untuk keluarga. Atau pasangannya bekerja sehingga mereka punya strategi untuk mengatasi kekurangan," papar Pingkan.
Dia menyarankan, carilah situasi yang relatif santai saat berbicara. Mulailah dengan kata "saya", lalu ungkapkan perasaan Anda. Bukalah diskusi bersama orang tua dalam suasana santai.
Pingkan menambahkan, pasangan juga perlu melakukan hal sama dengan Anda.
Baca juga: Ini tanda-tanda hubungan tidak sehat
Baca juga: Mari biasakan mengucap kata "cinta"
Baca juga: Getaran cinta, kunci utama menjaga hubungan
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020