• Beranda
  • Berita
  • KPK menggeledah dua tempat untuk memburu Nurhadi

KPK menggeledah dua tempat untuk memburu Nurhadi

5 Maret 2020 22:58 WIB
KPK menggeledah dua tempat untuk memburu Nurhadi
Arsip Foto - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman memenuhi panggilan KPK di gedung KPK, Jakarta, Selasa (24/5/2016). Nurhadi sempat mangkir dari panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi terkait pengusutan kasus dugaan suap pendaftaran peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/aa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis, menggeledah dua tempat berbeda dalam upaya menangkap mantan Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi (NH) yang hingga kini masih buron

"Untuk perkara dengan tersangka DPO NH dan kawan-kawan, hari ini penyidik kembali melakukan penggeledahan di dua tempat di sesuai dengan alamat yang dipraperadilannya saat itu," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta.

Dua tempat tersebut, kata Ali, masing-masing rumah di kawasan Hang Lekir dan Patal Senayan, Jakarta Selatan. Namun, dari penggeledahan tersebut, KPK belum meringkus Nurhadi maupun menantunya, Rezky Herbiyono (RHE), serta Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal Hiendra Soenjoto (HS)

"Hari ini tidak menemukan atau belum menemukan keberadaan daripada DPO yang sedang kami cari," kata Ali.

Kendati demikian, Ali mengatakan bahwa penyidik KPK akan terus melakukan pencarian dengan menindaklanjuti informasi dari masyarakat ataupun data-data yang telah dikantongi penyidik.

Baca juga: Rahmat Santoso sebut sudah lama tak berkomunikasi dengan Nurhadi

Baca juga: KPK masih cari Nurhadi di Jakarta

Baca juga: KPK panggil dua adik ipar mantan Sekretaris MA Nurhadi


"Tentu ini terus-menerus dilakukan oleh teman-teman penyidik, menindaklanjuti informasi yang ada atau data yang dimiliki teman-teman penyidik terkait dengan alamat yang ada atau tempat-tempat yang ada untuk dilakukan penggeledahan lebih lanjut. Pengggeledahan rumah atau tempat tinggal sebagai upaya untuk melakukan penangkapan DPO," ujar Ali.

Selain Nurhadi dan Rezky, KPK pada tanggal 16 Desember 2019 juga telah menetapkan Hiendra Soenjoto (HS) sebagai tersangka.

Ketiganya telah ditetapkan dalam status daftar pencarian orang (DPO).

Dalam upaya pencarian tiga tersangka itu, KPK telah menggeledah beberapa lokasi, seperti di Surabaya dan Tulungagung, Jawa Timur.

Selain itu, KPK juga telah menyebar foto para DPO tersebut di wilayah Jawa Timur.

Pada Kamis (27/2) malam, KPK juga melakukan penggeledahan sebuah kantor di Senopati, Jakarta Selatan, untuk mencari tiga orang tersebut. Namun, penyidik KPK belum berhasil menangkap ketiganya.

Baca juga: Adik ipar mantan Sekretaris MA Nurhadi dicecar soal aliran uang

Dalam perkara ini, Nurhadi dan Rezky ditetapkan sebagai tersangka penerima suap dan gratifikasi senilai Rp46 miliar terkait dengan pengurusan sejumlah perkara di MA, sedangkan Hiendra ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020